Senin, 31 Agustus 2020

Kecerdasan Interpersonal

Dimensi Kecerdasan Interpersonal

Menurut Anderson, yang tercantum dalam kutipan oleh Safaria (2005,24), terdapat tiga tingkat dimensi kecerdasan interpersonal, antara lain adalah:
1. Social Sensitivity
Social sensitivity atau yang dikenal dengan senstivitas sosial, merupakan kemampuan seseorang dalam merasakan dan mengamati berbagai macam reaksi pada individu yang kemudian ditunjukkan baik dalam bentuk verbal ataupun non verbal. Ada beberapa indikator di dalam sensitivitas sosial, yaitu:
  • Sikap empati
  • Sikap prososial 
2. Social Insight
Merupakan kemampuan dalam memahami serta mencari solusi dari permasalahan yang efektif di dalam interaksi sosial. Sehingga masalah-masalah yang ada tidak akan menghambat hubungan sosial yang sudah terbentuk sebelumnya.
Pondasi dasar dalam sosial insight adalah berkembanganya kesadaran individu secara baik. Kesadaran diri inilah yang akan membuat seseorang lebih mampu untuk memahami dirinya sendiri mulai dari internal hingga eksternal. Ada beberapa indikator di dalam sosial insight, yaitu:
  • Kesadaran diri.
  • Terampil dalam memecahkan masalah.
  • Paham situasi sosial serta etika sosial.
3. Social Communication
Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi yang baik, entah itu dalam bentuk verbal ataupun non verbal. Kemampuan berkomunikasi ini mencakup dalam ketrampilan berbicara, menulis, public speaking, hingga mendengarkan dengan efektif.  
Yang perlu anda ingat adalah, ketiga dimensi ini merupakan kesatuan yang utuh dan saling melengkapi satu sama lainnya. 

Karakteristik Kecerdasan Interpersonal

Berikut ini beberapa karakteristik seseorang yang memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi , antara lain adalah:
  1. Dapat mengembangkan serta menciptakan hubungan sosial yang baru dengan efektif.
  2. Mampu berempati dengan orang lainnya, atau dapat dikatakan memiliki kemampuan memahami orang lain secara utuh. 
  3. Memiliki kemampuan dalam mempertahankan hubungan sosial nya dengan cara yang efektif, sehingga hubungan sosial yang dibinanya tak akan pernah musnah digerus oleh waktu bahkan senantiasa untuk berkembang semakin mendalam. 
  4. Dapat menyadari komunikasi, baik secara verbal ataupun non verbal dari orang-orang lainnya. Dapat dikatakan bahwa, orang-orang dengan kecerdasan interpersonal tinggi memiliki sifat sensitif terhadap perubahan sosial serta tuntutan-tuntutan yang ada. (
  5. Dapat memecahkan masalah-masalah yang ada pada hubungan sosialnya, tentunya dengan pendekatan win-win solution. Selain itu, juga dapat mencegah terjadi nya masalah pada hubungan sosialnya. 
  6. Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik, dalam hal ini mencakup pada ketrampilan berbicara, mendengarkan, serta menulis secara efektif. Selain itu, mereka yang memiliki kecerdasan interpersonal juga akan memberikan penampilan fisik yang memang sesuai dengan tuntutan dalam lingkungannya.

Cara Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal

Bila melihat dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, kecerdasan interpersonal merupakan hal penting bagi seseorang. Banyak keuntungan yang bisa anda dapatkan dengan memiliki kecerdasan interpersonal, seperti:
  • Menjadi orang yang dewasa secara sosial serta mudah dalam menyesuaikan diri.
  • Berhasil dalam pekerjaan.
  • Mewujudkan kesejahteraan, baik dari segi fisik amupun emosional.
Banyak cara yang dapat anda lakukan untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal, anda bisa mengikuti cara-cara dibawah ini:
  • Melatih diri sendiri untuk dapat berkomnukasi dengan orang lain secara efektif.
  • Belajar untuk dapat bekerja sama dengan orang lain.
  • Belajar dalam memahami orang lain, baik itu perasaan, pikiran serta maksud orang lain.
  • Mengembangkan karakter-karakter yang sangat mendukung dalam menjalin hubungan baik dengan orang lain, misal nya saja rendah hati, berpikir positif, ramah, dan masih banyak lainnya. 
Demikian penjelasan mengenai kecerdasan interpersonal. Tentunya kecerdasan interpersonal dalam setiap diri manusia perlu dikembangkan sehingga dapat memberikan manfaat yang positif dalam kehidupan. Semoga informasi diatas cukup membantu anda.

Jumat, 28 Agustus 2020

ICE BREAKING

Assalamu'alikum warohmatulahi wabarokatuh. Selamat pagi anak Soleh dan sholeha . Hari ini ibu akan memberikan Ice  Breaking untuk anak-anak. Dapatkah kalian menemukan foto-foto lain di gambar? Dan gambar apa saja yang kalian temukan? Mari sama sama kita berdiskusi



Membentuk Pribadi Mandiri


MEMBENTUK PRIBADI MANDIRI

Pribadi mandiri menjadi keinginan banyak orang karena setiap individu memiliki peran, hak dan tanggung jawab dalam kehidupannya sehingga kemandirian dalam menjalani hidup menjadi sangat penting.
Pribadi mandiri adalah pribadi yang mampu merencanakan, berperan, bertanggungjawab atas segala keputusan yang diambil dalam kehidupan. Tuntutan menjadi pribadi mandiri adalah tuntutan alamiah kehidupan namun tidak semua orang mampu menjalani hidup ini dengan kemandirian. Pribadi yang mandiri memiliki
1.       Visi
Visi adalah cara pandang yang menjadi sumber arah dan gerak kedepan yang akan dilakukan Visi merupakan gambaran utuh atas masadepan yang diinginkan.
Misal : Teknokrat yang unggul dan berahlaq mulia
2.       Misi
Misi adalah sikap /tindakan untuk mewujudkan visi dalam bentuk kegiatan yang nyata
Kegiatan-kegiatan nyata yang dapat mewujudkan cara pandang yang dianut/diinginkan
Misal : Selalu bersemangat belajar terhadap teknologi, menumbuhkan sikap /perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari.
3.       Target
Target adalah hasil yang harus dicapai dari setiap kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan cara pandang yang diinginkan.
Misal : Selama 6 bulan mampu menguasai teknologi perakitan komputer.
Untuk mewujudkan dan mempertanggungjawabkan semua keputusan, kita batasi oleh waktu selama 24 jam sehari . Kenapa dengan waktu yang sama ada orang yang sukses dan ada juga yang tidak, ini tentunya akan tergantung bagaimana setiap individu mengelola waktu untuk melaksanakan misi yang sudah disusun untuk mencapai target yang diinginkan. Pengelolaan waktu yang tepat dan efisien menjadi jaminan keberhasilan kemandirian dalam kehidupan manusia, maka disiplin selalu menjadi jargon awal dari semua kegiatan manusia untuk dapat mencapai hasil yang lebih optimal. Mandiri adalah sikap untuk melakukan perbuatan yang dapat dipertanggungjawabkan . macam-macam kemandirian adalah :
1.       Emosional
Orang yang mampu mengendalikan emosinya dalam berbagai kondisi yang terjadi
2.       Sosial
Kemampuan menyesuaikan diri dalam berbagai lingkungan tempat bergaul / memiliki hubungan interpersonal yang baik.
3.       Intelektual
Orang yang mampu bepikir dan bertindak secara bijak yang didasari norma-norma yang berlaku.
4.       Ekonomi
Mampu memenuhi berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam kehidupan.

Berikut beberapa karakteristik pribadi mandiri, diantaranya ;
a.       Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani, mau belajar, dan mau berlatih berdasarkan pengalaman hidupnya. Ia mau berlatih, mencoba dan merasakan sendiri hal-hal tertentu yang memang sudah seharusnya dilakukan.
b.      Pribadi mandiri adalah pribadi yang menetapkan gambaran hidup yang ia inginkan. Gambaran hidup ini menjadi tujuan yang hendak dicapai dalam hidupnya.
c.       Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani mengarahkan kegiatan hidupnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ia memiliki langkah-langkah, kegiatan atau tingkah laku yang efektif untuk mencapai gambaran kehidupan yang diidealkan.
d.      Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani menyusun langkah kegiatannya melalui tahapan yang realistis, berproses dan membutuhkan waktu.
e.      Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani mengatur dan mengelola waktu dan kesempatan dalam banyak hal, misalnya menyisihkan waktu untuk : berpikir, belajar, membaca, berdiam, mencintai, berdoa
f.        Pribadi madiri adalah pribadi yang berani menata dan menjaga diri. Ia terus berlatih untuk menjadi orang yang berkepribadian terpuji.
g.       Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Ia melakukannya dengan berdasarkan data/informasi yang memadai, mempelajari secara mendalam sebab akibatnya, memperhitungkan segala kemungkinan, menemukan solusi, menganalisa dampak dari solusi dan akhirnya ia mengambil keputusan dan menjalankannya dengan sadar dan tanggung jawab.
h.      Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani mengembangkan rasa percaya diri, mantap, tegas dan bijak.
i.         Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani mengurangi ketergantungan-ketergantungan hidupnya dari orang lain untuk lebih banyak bersandar pada kekuatan sendiri.


Sifat yang Mencerminkan Kemadirian

1.    Bertanggung jawab
Tampil mandiri berarti memiliki sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukannya. Berani berbuat berarti berani bertanggung jawab, dan wujud tanggung jawab adalah sesuatu yang bisa diterima dengan baik oleh banyak orang.
2.    Mampu mengatasi kesulitan 
Pribadi yang mampu mengatasi kesulitannya sendiri, mampu menyelesaikan masalahnya sendiri .  Meskipun pada awalnya terasa sulit tapi dapat mencari jalan keluar atau solusi dari permasalahan yang dihadapi.
3.    Mengenal kemampuan diri sendiri
Menyadari sepenuhnya akan kemampuan yang dimiliki. Pada dasarnya manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Pribadi mandiri yang mengenal dirinya, pasti tahu persis untuk memaksimalkan kelebihannya dan meminimalisir kekurangannya.
4.    Senantiasa berpikir positif
Berpikir positif terwujud dalam tindakan positif yang dilakukan pribadi mandiri. Dapat mengambil keputusan yang positif dan bersikap bijaksana.
5.    Berwawasan global 
Pribadi mandiri memiliki wawasan global dan tidak berpikiran sempit yang mengarah pada ketergantungan terhadap orang lain karena kurang percaya diri.

Manfaat Menjadi Pribadi yang Mandiri

1.    Akan mempunyai prinsip yang tegas dalam kehidupannya. Jika seseorang telah mandiri, ia akan membuat komitmen pada prinsip kehidupannya, dan komitmen itu dijalankannya dengan tegas.
2.    Akan bisa menghandle semua masalah dengan cekatan dan tepat sasaran. Dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan solusi yang baik, bahkan dapat menyelesaikan persoalan/masalah orang lain dengan tepat.
3.    Akan dipercayai oleh orang lain ketika diminta untuk melakukan sesuatu. Orang yang mandiri akan selalu dipercaya, karena orang lain tahu ia mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bertindak sebaik mungkin.
4.    Akan Bisa bertahan dengan segala kondisi dengan pemikiran yang dewasa. Orang yang sudah mandiri tidak akan mudah mengeluh pada segala kondisi, karena ia tahu bahwa semua persoalan pasti bisa diselesaikannya dengan baik.
5.    Akan memiliki kewibawaan sehingga dicintai orang lain. Kewibawaan orang yang mandiri akan berada diatas kewibawaan orang biasa, karena ia mempunyai kemampuan lebih, sehingga dipandang dan dihargai.




Rabu, 26 Agustus 2020

Bersyukur

Assalamu'alikum warohmatullahi wabarokatuh . Selamat pagi anak Soleh dan Sholeha . Di video ini kita akan melihat dan lebih menghargai pemberian Allah kepada kita. Dan kita harus bersyukur apapun keadaan kita, karena setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan dalam setiap diri. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang pandai bersyukur. Terima kasih. Wassalamualikum warohmatullahi wabarokatuh



Selasa, 25 Agustus 2020

Potensi Diri


POTENSI DIRI

Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi, salah satu pakar yang mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono. Menurutnya potensi memiliki arti kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan yang nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Sementara menurut Majdi potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih baik lagi, secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu untuk dikembangkan.
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau hasilkan dalam hidup kita sehari-hari.
Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki itu, ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja (produktifitas)  kita lebih baik lagi dari tugas-tugas atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu pulalah yang akan mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi. Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita sehari-hari yang sudah kita refleksikan.

Setelah kita mengetahui definisi dari Potensi diri diatas, Kita akan membahas Macam-macam Potensi diri pada Manusia. Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:

1.  Potensi Fisik ( Phychomotoric )
Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar, dan mata untuk melihat.

2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.

3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.

4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.

5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)
Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.


Mengenali Potensi Diri

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut tips mengenali potensi diri :
a.    Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda.
b.    Tentukan tujuan hidup
Tentukan tujuan hidup Anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.
      c.       Kenali motivasi hidup
   Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi            hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dan sebagainya.              Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri.
    d.      Hilangkan negative thinking
   Buanglah pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda          menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah Anda            mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika Anda telah menemukan         jalan yang mantap.
   e.      Jangan mengadili diri sendiri
 Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan       mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju. 

Menggali  Potensi Diri
Faktor-faktor apa saja yang membuat potensi diri Anda bisa tergali?

1.    Percaya diri. Kurangnya percaya diri bisa menghilangkan kesempatan Anda untuk menggali potensi diri Anda, akan tetapi tidak menghilangkan potensi.

2.    Hobi dan minat. Jika Anda mengerjakan sesuatu yang Anda sukai bahkan sebagai hobi atau minat pasti akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan (seharusnya). Jadi cobalah gali potensi yang sejalan dengan minat Anda, akan tetapi jangan lupakan yang bukan minat Anda.

3.    Pergaulan. Misal jika Anda punya pergaulan yang baik dengan orang yang pintar maka Anda akan jadi pintar.




Senin, 24 Agustus 2020

Prospek Karir Mata Pelajaran







Meningkatkan Kecerdasan Emosional

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ( EQ )
Kecerdasan emosional (EQ) adalah bagaimana Anda mengekspresikan emosi dan mengatasinya dengan cara yang positif bahkan di situasi yang penuh tekanan. Orang dengan EQ tinggi sering mampu untuk berkomunikasi secara efektif, berempati dengan orang lain, mengatasi kesulitan dan meredakan konflik. Pengetahuan dan pemahaman ini, sebagian besarnya, merupakan proses non-verbal yang membentuk pemikiran dan mempengaruhi seberapa baik Anda berhubungan dengan orang lain.

IQ dan EQ, apa bedanya?

Tidak seperti kecerdasan intelektual atau yang dikenal dengan IQ, EQ adalah kemampuan yang bisa dipelajari, bukan sesuatu yang Anda bawa sejak lahir. Namun, mempelajari kecerdasan emosional tak ada artinya jika Anda tidak menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan. Hanya karena Anda tahu bahwa Anda harus melakukan sesuatu, bukan berarti Anda akan melakukannya—terutama saat Anda terbebani stres, yang bisa mengalahkan niat baik Anda.
Seperti yang diketahui, menjadi orang tercerdas yang paling sukses tak menjamin Anda bisa menjadi orang paling sejahtera dalam hidup. Anda mungkin mengenal orang yang cemerlang secara akademis tetapi tidak kompeten secara sosial, dan tidak berhasil dalam pekerjaan atau hubungan pribadinya. Kecerdasan intelektual (IQ) tidaklah cukup untuk dengan sendirinya sukses dalam kehidupan.

Empat hal dalam hidup Anda yang bisa berantakan tanpa EQ

1. Kinerja Anda di sekolah atau pekerjaan

Kecerdasan emosional dapat membantu Anda mengatasi masalah sosial di tempat kerja, memimpin dan memotivasi orang lain, dan menjadi unggul dalam karir Anda. Bahkan, jika sudah menyangkut penilaian calon karyawan, banyak perusahaan yang sekarang menganggap kecerdasan emosional sama pentingnya dengan kemampuan teknis dan menggunakan tes EQ sebelum mempekerjakan mereka.

2. Kesehatan fisik Anda

Jika tidak mampu mengatasi emosi, kemungkinan Anda juga tidak bisa mengatasi stres. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Stres yang tidak terkendali bisa meningkatkan tekanan darah, menekan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, berkontribusi terhadap ketidaksuburan, dan mempercepat proses penuaan. Langkah pertama untuk meningkatkan kecerdasan emosional adalah dengan belajar cara meredakan stres.

3. Kesehatan mental Anda

Emosi dan stres yang tidak terkendali juga bisa berdampak pada kesehatan mental, membuat Anda rentan terhadap kecemasan dan depresi. Jika Anda tidak bisa memahami emosi Anda, tidak merasa nyaman dengan emosi Anda, dan tak bisa mengatasi emosi Anda, Anda akan berisiko tidak mampu membangun hubungan yang kuat, yang bisa membuat Anda merasa kesepian dan terisolasi.

4. Hubungan Anda dengan orang lain

Dengan memahami emosi Anda dan mengetahui cara mengatasinya, Anda akan lebih mampu mengekspresikan bagaimana perasaan Anda dan memahami perasaan orang lain. Ini memungkinkan Anda untuk berkomunikasi secara lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih kuat, baik di tempat kerja maupun di kehidupan pribadi Anda.

Enam kunci untuk meningkatkan EQ

1. Mengurangi emosi negatif

Mungkin inilah aspek EQ yang paling penting, yaitu kemampuan untuk mengatasi emosi diri secara efektif sehingga tidak membebani pikiran dan tidak mempengaruhi kemampuan Anda mengambil keputusan.
Untuk mengubah perasaan negatif Anda tentang suatu situasi, pertama Anda harus mengubah cara berpikir Anda tentang hal tersebut. Misalnya, cobalah agar tidak mudah berprasangka buruk terhadap tindakan orang. Ingat, mungkin saja ada maksud baik di balik tindakan mereka. 

2. Berlatih tetap tenang dan mengatasi stres

Sebagian besar orang pasti pernah mengalami stres dalam kehidupan. Bagaimana Anda mengatasi situasi stress ini akan mempengaruhi EQ. Misalnya, apakah Anda bersikap asertif, atau reaktif? Tetap tenang, atau kewalahan?
Saat berada dalam tekanan, hal paling penting untuk diingat adalah menjaga diri tetap tenang. Misalnya dengan membasuh wajah dengan air dingin atau mulai berolahraga aerobik untuk mengurangi stres.

3. Berlatih mengekspresikan emosi yang tak mudah

Ada masa-masa dalam kehidupan di mana Anda perlu untuk membuat batasan sehingga orang lain tahu di mana posisi Anda. Ini bisa mencakup:
  • memberanikan diri untuk tidak sependapat dengan orang lain (tanpa bersikap kasar)
  • berkata “tidak” tanpa merasa bersalah
  • menetapkan prioritas pribadi
  • berusaha mendapatkan apa yang berhak Anda dapatkan
  • melindungi diri sendiri dari tekanan dan gangguan.

4. Bersikap proaktif, bukan reaktif, saat berhadapan dengan orang yang memicu emosi Anda

Kebanyakan orang pasti pernah dihadapkan pada orang-orang yang menyebalkan atau mempersulit hidup Anda. Anda mungkin akan “terjebak” dengan orang seperti ini di tempat kerja atau bahkan di rumah. Sangat mudah untuk membiarkan orang-orang seperti ini memengaruhi Anda dan merusak hari Anda. 
Anda dapat mencoba menenangkan diri dulu sebelum Anda berbicara dengan orang yang sering memicu emosi negatif di diri Anda, terutama ketika Anda merasa marah. Anda juga bisa mencoba melihat situasi dari sudut pandang orang tersebut.
Namun demikian, berempati bukan berarti mentoleransi perilaku yang tidak pantas. Anda tetap perlu menekankan bahwa ada konsekuensi untuk segala hal.

5. Kemampuan untuk bangkit dari kesulitan

Hidup tidak selalu mudah—semua orang tahu itu. Bagaimana Anda memilih untuk berpikir, merasa, dan bersikap saat dalam situasi sulit, sering kali bisa menentukan apakah Anda akan terus punya harapan atau malah putus asa, apakah Anda akan terus optimis atau malah frustrasi, dan apakah Anda akan mengalami kemenangan atau justru kekalahan.
Dalam setiap situasi sulit yang dijumpai, ajukan pertanyaan seperti,
  • “Apa pelajaran yang bisa diambil di sini?”
  • “Bagaimana saya bisa belajar dari pengalaman ini?”
  • “Apa yang paling penting sekarang?”
  • “Jika saya berpikir dengan cara yang berbeda, apa ada jawaban yang lebih baik?”
Semakin tinggi kualitas pertanyaan yang Anda ajukan, semakin baik pula jawaban yang akan Anda dapatkan. Ajukan pertanyaan yang membangun berdasarkan proses belajar dan prioritas, dan Anda bisa mendapatkan sudut pandang yang tepat untuk membantu Anda mengatasi situasi yang sedang dihadapi.

6. Kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dalam hubungan pribadi

Kemampuan untuk secara mengungkapkan emosi penuh kasih sayang sangat penting untuk mempertahankan hubungan pribadi yang erat. Emosi ini dapat tersampaikan melalui perkataan, bahasa tubuh, dan perilaku. Misalnya melalui kontak mata yang positif, senyum, mendengarkan dengan empati, atau sekadar menawarkan makanan. 
Anda tak hanya harus bisa berbagi perasaan mendalam dengan orang lain dalam hubungan pribadi Anda, namun Anda juga harus dapat merespon dengan positif saat orang tersebut mengekspresikan emosi yang mendalam kepada Anda.

Rabu, 19 Agustus 2020

Belajar Aktif dan Gaya Belajar

Salah satu metode belajar aktif yang sering diwacanakan di era pendidikan nasional sekarang ini yaitu Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Pada umumnya metode lebih cenderung disebut sebuah pendekatan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata “approach” yang dimaksudnya juga “pendekatan”. Semua guru profesional dituntut terampil mengajar tidak semata-mata hanya menyajikan materi ajar. Guru dituntut memiliki pendekatan mengajar sesuai dengan tujuan instruksional. Menguasai dan memahami materi yang akan diajarkan agar dengan cara demikian pembelajar akan benar-benar memahami apa yang akan diajarkan. Piaget dan Chomsky berbeda pendapat dalam hal hakikat manusia. Piaget memandang anak-akalnya-sebagai agen yang aktif dan konstruktif yang secara perlahan-lahan maju dalam kegiatan usaha sendiri yang terus-menerus. Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menuntut keterlibatan mental siswa terhadap bahan yang dipelajari.

CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Pendekatan CBSA menuntut keterlibatan mental vang tinggi sehingga terjadi proses-proses mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Melalui proses kognitif pembelajar akan memiliki penguasaan konsep dan prinsip. Konsep CBSA yang dalam bahasa Inggris disebut Student Active Learning (SAL) dapat membantu pengajar meningkatkan daya kognitif pembelajar. Kadar aktivitas pembelajar masih rendah dan belum terpogram. Akan tetapi dengan CBSA para pembelajar dapat melatih diri menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi dikerjakan dikelas secara bersama-sama.

Macam-Macam Gaya Belajar

1.Gaya Belajar Visual
Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual lebih senang melihat apa yang sedang dipelajari. Gambar/visualisasi akan membantu mereka yang memiliki gaya belajar visual untuk lebih memahami ide atau informasi daripada apabila ide atau informasi tersebut disajikan dalam bentuk penjelasan. Apabila seseorang menjelaskan sesuatu kepada orang yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual, mereka akan menciptakan gambaran mental tentang apa yang dijelaskan oleh orang tersebut. Ciri-ciri gaya belajar visual :
a.       Bicara agak cepat
b.      Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
c.       Tidak mudah terganggu oleh keributan
d.      Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
e.       Lebih suka membaca dari pada dibacakan
f.        Pembaca cepat dan tekun
g.      Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
h.      Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
i.        Lebih suka musik dari pada seni
j.        Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :
a.       Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
b.      Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
c.       Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
d.      Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
e.       Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

2.      Gaya Belajar Auditorial
Sementara itu, individu yang cenderung memiliki gaya belajar auditorial kemungkinan akan belajar lebih baik dengan mendengarkan. Mereka menikmati saat-saat mendengarkan apa yang disampaikan orang lain.
Ciri-ciri gaya belajar auditori :
a.       Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
b.       Penampilan rapi
c.       Mudah terganggu oleh keributan
d.      Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
e.       Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
f.        Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
g.      Biasanya ia pembicara yang fasih
h.      Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
i.        Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
j.        Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
k.      Berbicara dalam irama yang terpola
l.        Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
a.       Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
b.      Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
c.       Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
d.      Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
e.       Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur

3.      Gaya Belajar Kinestetik
Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik akan belajar lebih baik apabila terlibat secara fisik dalam kegiatan langsung. Mereka akan belajar sangat baik apabila mereka dilibatkan secara fisik dalam poembelajaran. Mereka akan berhasil dalam belajar apabila mereka mendapat kesempatan untuk memanipulasi media untuk mempelajari informasi baru.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
a.        Berbicara perlahan
b.      Penampilan rapi
c.       Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
d.      Belajar melalui memanipulasi dan praktek
e.       Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
f.        Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
g.      Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
h.      Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
i.        Menyukai permainan yang menyibukkan
j.        Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
k.      Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:
a.       Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
b.      Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya
Perlu diingat bahwa tidak ada cara yang salah dalam belajar. Setiap orang adalah unik dan setiap gaya belajar memberikan keuntungan serta begitu pula kekurangan masing-masing.

Trik Belajar Dirumah Selama Pandemi


Sabtu, 15 Agustus 2020

ICE BREAKING

Assalamu'alikum , selamat siang anak-anak ibu. Mari kita fokus dengan gambar dibawah ini. Adakah yang bisa menjawab dengan tepat ? Mari kita berdiskusi bersama


Kamis, 13 Agustus 2020

ADAPTASI DI LINGKUNGAN SEKOLAH BARU


ADAPTASI DI LINGKUNGAN SEKOLAH BARU

Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru
Setiap memasuki lingkungan yang baru kita pasti akan merasa asing, karena belum mengenalnya, sering merasa bingung, malu takut serta ragu-ragu , banyak ditemukan hal-hal yang baru yang tidak ditemukan pada waktu sekolah di kemarin. Ada peribahasa yang mengatakan “ kalau tak kenal maka tak sayang” ini berarti kita harus mengenal lingkungan yang baru supaya dapat menyayanginya atau merasa senang. Kalau kita sayang dan merasa senang maka kita akan betah tinggal di dalam sekolah yang baru sehingga kita dapat bermain dengan gembira, belajar dengan tenang dan dapat meraih prestasi yang optimal.
      Untuk itu kita harus mengenal dan memahami segala sesuatu yang ada dilingkungan  sekolah yang baru kita masuki, antara lain :
            1.       Mata pelajaran yang ada diantara nya :
a.       Pendidikan Agama
b.      PPKn
c.       Bahasa dan Sastra Indonesia
d.      Bahasa Inggris
f.        Matematika
g.       IPA, antara lain:  Biologi dan Fisika
h.      IPS, anatar lain : Sejarah, Geografi, Ekonomi
i.         Pendidikan Kesenian
j.        Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
k.       Ketrampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
l.         Ketrampilan Elektronika
m.    Tata Boga
n.      Tata Busana/ Menjahit
o.      Pembiasaan
p.      Kegiatan ekstrakurikuler.

            2.       Guru-guru yang mengajar
            3.       Ruang Perpustakaan
            4.       Ruang Laborat
            5.       Kamar mandi / WC
            6.       Ruang  Kepala Sekolah, TU, Guru, BK
            7.       Teman-teman satu kekas.

      Selain guru mata pelajaran , ada juga guru khusus yang membimbing siswa apabila menemui kesulitan atau problem dalam belajar, bergaul, dan juga membantu siswa dalam mengembangkan bakat minat yang dimilikinya, guru tersebut adalah Guru BK / Konselor sekolah. Di setiap kelas terdapat guru yang bertanggung jawab mengurus dan mengawasi kelasnya, juga berfungsi sebagai pengganti orang tua di sekolah, yang disebut dengan nama wali kelas .
      Di Sekolah yang baru kita akan mempunyai teman-teman yang berasal dari sekolah  lain, juga kakak kelas, sebaiknya kita harus bisa bergaul dengannya. Selain itu ada juga kegiatan di luar jam pelajaran sekolah yang disebut dengan ekstrakurikuler, seperti : pramuka, PMR, PKS, kesenian, bela diri, keagamaan, kita bebas memilih kegiatan tersebut sesuai dengan bakat dan hobi kita masing-masing.

Belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah baru
      Salah satu aspek keberhasilan seseorang dalam belajar dilingkungan yang baru, adalah harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan  ditempati. Agar bisa belajar dengan baik dan supaya bisa mencapai hasil belajar yang optimal. Dengan demikian maka siswa harus tahu seluk beluk, serta dapat menyesuaikan dengan : Tata tertib sekolah, peraturan sekolah, sifat atau cara mengajar Bapak/ Ibu guru, sifat-sifat teman-teman satu kelas dan sifat kakak kelasnya. Agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di Sekolah tanpa banyak permasalahan, atau hambatan.
      Dengan belajar menyesuaikan diri dengan berbagai komponen-komponen sekolah dilingkungan yang baru, maka harapannya para siswa dapat belajar dengan lebih efektip dan dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuanya masing-masing. Adapun sekolah merupakan tempat terjadinya proses kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan belajar di Sekolah , selain harus dapat belajar menyesuaikan diri dengan komponen-komponen lingkungan sekolah, juga sangat tergantung dari cara belajar yang harus dilakukan oleh siswa, berikut ini ada beberapa cara belajar di Sekolah, antara lain :

Persiapan belajar dalam mengikuti KBM
Dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, maka siswa sebaiknya melakukan:
a.       Doa, sebelum pelajaran dimulai , agar diberi kemudahan dalam mengikuti pelajaran.
b.      Menyiapkan diri sebelum guru masuk kelas, seperti menyiapkan buku dan alat-alat tulis.
c.       Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru mengenai pelajaran yang sedang dibahas dengan penuh konsentrasi sehingga dapat memahami dan mengerti dengan mudah.
d.      Bertanya kepada guru bila belum jelas atau belum mengerti.
e.      Mencatat hal-hal yang penting. 
f.        Diskusikan dengan teman-teman materi yang dipelajari, sehingga memperoleh pemahaman dan kesamaan pendapat
g.       Membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang dibahas.


Belajar mandiri.
Belajar mandiri adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa sendiri, tanpa harus disuruh oleh orang lain. Dengan membahas materi pelajaran yang ada dibuku-buku  pelajaran atau buku modul, paket, pada jam-jam kosong, serta mendapat tugas dari guru atau guru piket. Belajar mandiri dapat dilakukan di Sekolah maupun di rumah, dari hasil belajar mandiri siswa akan mampu membuat suatu kesimpulan dan menyelesaikan tugas-tugas dari guru. Pengertian belajar mandiri menurut Hiemstra  adalah sebagai berikut:
1.    Setiap individu berusaha meningkatkan tanggung jawab untuk mengambil berbagai keputusan. 
2.    Belajar mandiri dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan situasi pembelajaran. 
3.    Belajar mandiri bukan berarti memisahkan diri dengan orang lain. 
4.    Dengan belajar mandiri, siswa dapat mentransferkan hasil belajarnya yang berupa pengetahuan dan keterampilan ke dalam situasi yang lain. 
5.    Siswa yang melakukan belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan aktivitas, seperti: membaca sendiri, belajar kelompok, latihan-latihan, dialog elektronik, dan kegiatan korespondensi. 
6.    Peran efektif guru dalam belajar mandiri masih dimungkinkan, seperti dialog dengan siswa, pencarian sumber, mengevaluasi hasil, dan memberi gagasan-gagasan kreatif. 
7.    Beberapa institusi pendidikan sedang mengembangkan belajar mandiri menjadi program yang lebih terbuka (seperti Universitas Terbuka) sebagai alternatif pembelajaran yang bersifat individual dan programprogram inovatif lainnya.

Belajar kelompok
Belajar kelompok merupakan kegiatan belajar bersama-sama antara beberapa siswa dalam satu kelompok, untuk membahas materi pelajaran yang diberikan atau ditugaskan oleh gurunya. Anggota kelompok sebaiknya antara tiga sampai enam orang siswa, agar tidak terlalu ramai, dan dapat membahas materi pelajaran dengan baik. Dalam kegiatan belajar kelompok biasanya diadakan diskusi kelompok yaitu membahas persoalan tertentu secara bersama-sama dengan menampung berbagai pendapat dari masing-masing anggota kelompok, kemudian diambil suatu kesimpulan atau  hasil pendapat kelompok. 

Contoh  salah satu cara belajar kelompok antara lain :
a.       Menentukan anggota dan jumlahnya
b.      Menentukan topik dan membaca buku atau modul pelajaran bersama-sama.   
c.       Merangkum atau meringkas materi pelajaran
d.      Mengerjakan tugas-tugas atau latihan-latihan bersama.
e.      Mengadakan tanya jawab, satu siswa bertanya kepada siswa lainya memberi  jawaban dan dapat dilakukan secara bergantian.
Mengadakan tanya jawab, membahas pokok-pokok persoalan tersebut diatas kemudian menampung berbagai pendapat dari anggota kelompok kemudian membuat kesimpulan.

Karakteristik Generasi Z

  Nama Guru                : Mitha Aviska, S. Pd  Mata Pelajaran         : Bimbingan dan Konseling Kelas                            : XII IP...