ADAPTASI DI LINGKUNGAN SEKOLAH BARU
Penyesuaian diri
terhadap lingkungan sekolah yang baru
Setiap
memasuki lingkungan yang baru kita pasti akan merasa asing, karena belum
mengenalnya, sering merasa bingung, malu takut serta ragu-ragu , banyak
ditemukan hal-hal yang baru yang tidak ditemukan pada waktu sekolah di kemarin. Ada peribahasa yang mengatakan “ kalau tak kenal maka tak sayang”
ini berarti kita harus mengenal lingkungan yang baru supaya dapat menyayanginya
atau merasa senang. Kalau kita sayang dan merasa senang maka kita akan betah
tinggal di dalam sekolah yang baru sehingga kita dapat bermain dengan gembira,
belajar dengan tenang dan dapat meraih prestasi yang optimal.
Untuk itu kita harus mengenal dan
memahami segala sesuatu yang ada dilingkungan
sekolah yang baru kita masuki, antara lain :
1.
Mata pelajaran yang ada diantara nya :
a. Pendidikan Agama
b. PPKn
c. Bahasa dan Sastra
Indonesia
d. Bahasa Inggris
f.
Matematika
g. IPA, antara
lain: Biologi dan Fisika
h. IPS, anatar lain
: Sejarah, Geografi, Ekonomi
i.
Pendidikan Kesenian
j.
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
k. Ketrampilan/Teknologi
Informasi dan Komunikasi
l.
Ketrampilan Elektronika
m. Tata Boga
n. Tata Busana/
Menjahit
o. Pembiasaan
p. Kegiatan
ekstrakurikuler.
2.
Guru-guru yang mengajar
3.
Ruang Perpustakaan
4.
Ruang Laborat
5.
Kamar mandi / WC
6.
Ruang
Kepala Sekolah, TU, Guru, BK
7.
Teman-teman satu kekas.
Selain guru mata pelajaran , ada juga
guru khusus yang membimbing siswa apabila menemui kesulitan atau problem dalam
belajar, bergaul, dan juga membantu siswa dalam mengembangkan bakat minat yang
dimilikinya, guru tersebut adalah Guru BK / Konselor sekolah. Di setiap kelas
terdapat guru yang bertanggung jawab mengurus dan mengawasi kelasnya, juga
berfungsi sebagai pengganti orang tua di sekolah, yang disebut dengan nama wali
kelas .
Di Sekolah yang baru kita akan mempunyai
teman-teman yang berasal dari sekolah
lain, juga kakak kelas, sebaiknya kita harus bisa bergaul dengannya.
Selain itu ada juga kegiatan di luar jam pelajaran sekolah yang disebut dengan
ekstrakurikuler, seperti : pramuka, PMR, PKS, kesenian, bela diri, keagamaan,
kita bebas memilih kegiatan tersebut sesuai dengan bakat dan hobi kita
masing-masing.
Belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah baru
Salah satu aspek keberhasilan seseorang
dalam belajar dilingkungan yang baru, adalah harus dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang akan ditempati. Agar
bisa belajar dengan baik dan supaya bisa mencapai hasil belajar yang optimal.
Dengan demikian maka siswa harus tahu seluk beluk, serta dapat menyesuaikan
dengan : Tata tertib sekolah, peraturan sekolah, sifat atau cara mengajar
Bapak/ Ibu guru, sifat-sifat teman-teman satu kelas dan sifat kakak kelasnya.
Agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di Sekolah tanpa banyak
permasalahan, atau hambatan.
Dengan belajar menyesuaikan diri dengan
berbagai komponen-komponen sekolah dilingkungan yang baru, maka harapannya para
siswa dapat belajar dengan lebih efektip dan dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan kemampuanya masing-masing. Adapun sekolah merupakan tempat
terjadinya proses kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan belajar di Sekolah ,
selain harus dapat belajar menyesuaikan diri dengan komponen-komponen
lingkungan sekolah, juga sangat tergantung dari cara belajar yang harus
dilakukan oleh siswa, berikut ini ada beberapa cara belajar di Sekolah, antara
lain :
Persiapan belajar
dalam mengikuti KBM
Dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar, maka siswa sebaiknya melakukan:
a. Doa, sebelum
pelajaran dimulai , agar diberi kemudahan dalam mengikuti pelajaran.
b. Menyiapkan diri
sebelum guru masuk kelas, seperti menyiapkan buku dan alat-alat tulis.
c. Memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan guru mengenai pelajaran yang sedang dibahas dengan
penuh konsentrasi sehingga dapat memahami dan mengerti dengan mudah.
d. Bertanya kepada
guru bila belum jelas atau belum mengerti.
e. Mencatat hal-hal
yang penting.
f.
Diskusikan dengan teman-teman materi
yang dipelajari, sehingga memperoleh pemahaman dan kesamaan pendapat
g. Membuat
kesimpulan dari materi pelajaran yang dibahas.
Belajar mandiri.
Belajar
mandiri adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa sendiri, tanpa harus
disuruh oleh orang lain. Dengan membahas materi pelajaran yang ada
dibuku-buku pelajaran atau buku modul,
paket, pada jam-jam kosong, serta mendapat tugas dari guru atau guru piket.
Belajar mandiri dapat dilakukan di Sekolah maupun di rumah, dari hasil belajar
mandiri siswa akan mampu membuat suatu kesimpulan dan menyelesaikan tugas-tugas
dari guru. Pengertian belajar mandiri menurut Hiemstra adalah sebagai berikut:
1. Setiap
individu berusaha meningkatkan tanggung jawab untuk mengambil berbagai
keputusan.
2. Belajar
mandiri dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan
situasi pembelajaran.
3. Belajar
mandiri bukan berarti memisahkan diri dengan orang lain.
4. Dengan
belajar mandiri, siswa dapat mentransferkan hasil belajarnya yang berupa
pengetahuan dan keterampilan ke dalam situasi yang lain.
5. Siswa
yang melakukan belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan
aktivitas, seperti: membaca sendiri, belajar kelompok, latihan-latihan, dialog
elektronik, dan kegiatan korespondensi.
6. Peran
efektif guru dalam belajar mandiri masih dimungkinkan, seperti dialog dengan
siswa, pencarian sumber, mengevaluasi hasil, dan memberi gagasan-gagasan
kreatif.
7. Beberapa
institusi pendidikan sedang mengembangkan belajar mandiri menjadi program yang
lebih terbuka (seperti Universitas Terbuka) sebagai alternatif pembelajaran
yang bersifat individual dan programprogram inovatif lainnya.
Belajar kelompok
Belajar
kelompok merupakan kegiatan belajar bersama-sama antara beberapa siswa dalam
satu kelompok, untuk membahas materi pelajaran yang diberikan atau ditugaskan
oleh gurunya. Anggota kelompok sebaiknya antara tiga sampai enam orang siswa,
agar tidak terlalu ramai, dan dapat membahas materi pelajaran dengan baik.
Dalam kegiatan belajar kelompok biasanya diadakan diskusi kelompok yaitu
membahas persoalan tertentu secara bersama-sama dengan menampung berbagai
pendapat dari masing-masing anggota kelompok, kemudian diambil suatu kesimpulan
atau hasil pendapat kelompok.
Contoh salah satu cara belajar kelompok antara lain
:
a. Menentukan anggota dan jumlahnya
b. Menentukan topik dan membaca buku atau modul pelajaran
bersama-sama.
c. Merangkum atau meringkas materi pelajaran
d. Mengerjakan tugas-tugas atau latihan-latihan bersama.
e. Mengadakan tanya jawab, satu siswa bertanya kepada siswa lainya
memberi jawaban dan dapat dilakukan
secara bergantian.
Mengadakan tanya jawab, membahas pokok-pokok
persoalan tersebut diatas kemudian menampung berbagai pendapat dari anggota
kelompok kemudian membuat kesimpulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar