Jumat, 05 Agustus 2022

Jenis-Jenis Bakat dan Minat

 Nama Guru            : Mitha Aviska, S. Pd

Mata Pelajaran     : Bimbingan dan Konseling

Materi                    : Jenis-Jenis Bakat dan Minat

Tujuan                    :  Peserta Didik Mampu Mengenali Bakat dan Minat Dalam Diri


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, selamat pagi anak soleh dan sholeha ibu. Semangat mengikuti pembelajaran hari ini disekolah. Dijaga motivasi belajar nya sampai kelulusan nati ya nak. Tak bosan juga selalu ibu ingatkan untuk menjaga shalat 5 waktu, sunnah Dhuha serta murojaah nya.

Jenis-Jenis Bakat dan Minat

Manusia dilahirkan tidak langsung dewasa dan dalam keadaan tidak berdaya, perlu mendapatkan uluran tangan orang lain untuk melangsukan kehidupannya. Anak sebagai manusia yang belum dewasa memiliki potensi bawaan yang terkandung dalam dirinya yang perlu dikembangkan. Untuk menuju kehidupan yang dewasa, manusia perlu dipersiapkan, terlebih pada masyarakat modern saat ini. Pendidikan sangat berperan dalam menentukan perkembangan dan perwujudan diri individu manusia. Karena pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta keterampilan-keterampilan).

Sedangkan lembaga pendidikan dalam era multikultural sekarang ini, tentu memiliki peserta didik dari berbagai kalangan dengan bakat dan minat yang berbeda satu sama lain. Keadaan ini secara tidak langsung telah mendorong lembaga pendidikan memiliki respon yang baik terhadap peserta didik yang ada. Lembaga pendidikan dituntut mampu mengadopsi seluruh kebutuhan siswa dengan latar belakang bakat dan minat yang berbeda. Untuk menjawab tantangan tersebut, lembaga pendidikan semestinya memiliki kebijakan yang berpihak kepada peserta didik, terutama dalam mengembangkan bakat yang mereka bawa dan minat yang perlu dikemas. Upaya tersebut,  salah satunya dapat diterapkan dalam proses pembelajaran sebagai media utama pengembangan bakat dan minat.

1.      Jenis-Jenis Bakat
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain. Menurut Yoesoef Noesyirwan berdasarkan fungsi atau aspek jiwa raga yang terlihat dalam berbagai macam prestasi, bakat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

a.        Bakat yang lebih berdasarkan psikofisik
Bakat jenis ini adalah kemampuan yang berakar pada jasmaniah sebagai dasar dan fundamen bakat, sepertI kemampuan pengindraan, ketangkasan, kemampuan motorik, kekuatan badan dan anggota badan lainnya.
b.      Bakat kejiwaan yang bersifat umum
Bakat jenis ini ialah kemampuan ingatan daya khayal atau imajinasi dan intelegensi.
c.       Bakat-bakat kejiwaan yang khas dan majemuk
Bakat ini berhubungan erat dengan  watak, seperti kemampuan untuk mengadakan kontrak sosial, kemampuan mengasihi, kemampuan perasaan atau menghayati perasaan orang lain.

 Jenis-jenis Minat
Menurut Milton minat dibagi menjadi dua yaitu:
a) Minat subyektif: Perasaan yang menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman tertentu yang bersifat menyenangkan.
b)   Minat obyektif: Reaksi yang merangsang kegiatan-kegiatan dalam lingkungannya.
Minat dilihat dari segi timbulnya terdiri dari dua macam yaitu:
a)      Minat spontan: minat yang timbul dengan sendirinya secara langsung.
b)    Minat yang disengaja: minat yang dimiliki karena dibangkitkan atau ditimbulkan.

Sedangkan secara umum menurut Buchori minat dapat dibedakan menjadi         dua macam yaitu:
a)      Minat Primitif: Minat primitif disebut minat yang bersifat biologis, seperti kebutuhan makan, minum, bebas bergaul dan sebagainya. Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang langsung dapat memuaskan dorongan untuk mempertahankan organisme.
b)      Minat Kultural: Minat kultural atau dapat disebut juga minat sosial yang berasal atau diperoleh dari proses belajar. Jadi minat kultural disini lebih tinggi nilainya dari pada minat primitive. Suatu minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu tidak muncul sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Karakteristik Generasi Z

  Nama Guru                : Mitha Aviska, S. Pd  Mata Pelajaran         : Bimbingan dan Konseling Kelas                            : XII IP...