Rabu, 12 Januari 2022

Perencanaan Karir

  Nama Guru               : Mitha Aviska, S. Pd

Mata Pelajaran        : Bimbingan dan Konseling

Materi                            : Perencanaan Karir

Tujuan                       : Agar Peserta Didik Mampu Merencanakan Karir                                                 Untuk Menuju Ke Jenjang Selanjutnya


Assalamualaikum selamat pagi anak soleh dan sholeha. Semangat kembali mengikuti pembelajaran dihari ini.. Dipersiapakan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang pembelajaran nya. Tak bosan selalu ibu ingatkan untuk selalu Istiqomah dalam menjalankan Shalat 5 waktu Sunnah Dhuha dan Muroja'ah nya nak dirumah ... Semoga usaha dan niat kita semua dimudahkan oleh Allah SWT, dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.. stay safe untuk kita semua^^

Materi hari ini, silahkan dibaca dan dipahami


Perencanaan Karir  

  Ada orang yang sukses dalam karirnya dan ada juga yang gagal. Banyak hal yang menjadi penyebab sukses ataupun gagalnya seseorang dalam karirnya. Salah satunya adalah terkait dengan perencanaan karir. Perencanaan itu mesti ada sebelum kita melakukan kegiatan apapun, tentu saja agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Sama halnya juga dengan karir, seseorang mestilah harus merencanakan karirnya sedini mungkin demi kesuksesan karirnya ke depan. Menurut Sukardi dalam Falentini (2013) perencanaan karir merupakan proses seseorang individu untuk memilih dan memutuskan karir yang hendak dijalaninya yang berlangsung seumur hidup. Untuk membantu siswa dalam mempersiapkan dirinya dalam pemilihan karir, maka siswa terlebih dahulu dapat memahami keterampilan yang dimiliki, bakat, minat, cita-cita serta aspek lain.

    Contoh nyata yang sering kita jumpai di lingkungan sekolah adalah pemilihan jurusan. Banyak kemudian siswa yang lebih memilih jurusan IPA dibandingkan jurusan IPS ataupun Bahasa. Alasan merekapun beragam ada yang memang karena menyukai pelajarannya, ada juga yang merasa bahwa ia hanya mampu pada pelajaran di jurusan IPA, ada juga karena menurut keinginan orang tua, atau karena teman dekatnya berada di jurusan tersebut bahkan ada juga yang memilihnya karena faktor gengsi belaka, ini dilatarbelakangi oleh adanya pendapat di kalangan masyarakat bahwa siswa yang berada di jurusan IPA adalah siswa yang pintar. Jika ini yang terjadi maka kemungkinan untuk mengalami kendala pada saat pembelajaran cukup besar. Ini disebabkan karena ia tidak cukup memiliki bekal dalam menghadapi berbagai hal yang akan terjadi dalam pembelajaran, diantaranya adalah kemampuan yang dimilikinyabisa saja tidaklah cocok berada di jurusan IPA namun di jurusan lain. Hal inilah yang turut mengakibatkan adanya siswa yang akhirnya pindah jurusan karena merasa kewalahan dengan pelajarannya atau bahkan tidak naik kelas dengan alasan nilai yang tidak memenuhi standar. Karenanya perencanaan karir menjadi perlu untuk dilakukan oleh para siswa.

    Adapun argumen di kalangan masyarakat yang mengatakan bahwa siswa yang berada di jurusan IPA adalah siswa yang pintar, ini juga perlu ditelaah kembali. Sebaiknya para siswa mempertimbangkan fenomena yang sebenarnya, bahwa setiap orang dilahirkan di dunia tidaklah sia-sia. Setiap anak dilahirkan di dunia dengan membawa potensinya masing-masing, ada yang memiliki potensi di bidang saintis, sosial, bisis, artistik dan lain-lain. Pintar ataupun tidak pintarnya seseorang itu dikembalikan lagi ke individu masing-masing, sudah sejauhmana ia berusaha (belajar dan berdoa). Kesimpulannya adalah jurusan apapun pada dasarnya adalah baik entah itu IPA, IPS maupun Bahasa, karena kesemuanya saling mendukung guna tercapainyakehidupan yang lebih baik dan setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi yang terbaik sesuai dengan keahliannya masing-masing.

 

B. Langkah-Langkah dalam Perencanaan Karir

    Seseorang yang telah memiliki perencanaan karir tentunya memiliki perbedaan dengan yang belum memiliki perencanaan karir, seseorang yang telah memiliki perencanaan karir tentunya lebih terarah dalam pengambilan keputusan hidupnya baik itu pendidikan maupun gaya hidupnya, sesuai dengan pendapat Winkel dalam Nurjannah (2013) mengenai tujuan dari perencanaan karir yaitu terdiri dari tujuan jangka panjang yang mencakup gaya hidup yang ingin dicapai dan nilai kehidupan yang ingin direalisasikan dalam hidup dan tujuan jangka pendek, yaitu mencakup tujuan-tujuan yang mungkin diraih dalam jangka waktu yang tidak begitu lama dimana hal itu dapat dipergunakan dalam persiapan untuk memegang jabatan kelak di kemudian hari, misalnya gelar (S1, Diploma, dll) ataupun sertifikat.

    Terlepas dari kedua tujuan tersebut hal yang penting disadari berkaitan dengan perencanaan karir adalah  perencanaan yang baik tentunya memberikan kemungkinan yang cukup besar akan hasil yang baik pula. Berikut ini merupakan ciri-ciri seseorang yang telah memiliki perencanaan karir menurut Yusuf dalam Nurjannah (2013) yaitu:

1. mengetahui cara memilih program studi

2. mempunyai motivasi untuk mencari informasi tentang karir

3. dapat memilih pekerjaan yang baik sesuai dengan bakat, minat dan kepemimpinan

4. mampu memilih perguruan tinggi setelah lulus sekolah.

 

    Selain itu terdapat juga pendapat lain mengenai ciri-ciri seseorang yang telah memiliki perencanaan karir yang dikemukakan oleh Tohirin dalam Nurjannah (2013) yaitu:

1. memiliki pemahaman terhadap dunia kerja

2. memiliki minat dan bakat khusus terhadap dunia karir tertentu

3. mempunyai kepribadian yang berkenaan dengan karir

4. memiliki nilai-nilai yang berkaitan dengan karir

    Pemaparan di atas tentu saja dapat menjadi bahan evluasi buat diri sendiri apakah sudah termasuk dalam kategori orang-orang yang telah memiliki perencanaan karir atau belum. Jika sudah termasuk dalam kategori orang yang telah memiliki perencanaan karir maka selanjutnya yang dilakukan tentu saja terus mengembangkan diri agar apa yang direncanakan dapat terwujud. Namun, jika belum maka hal-hal berikut ini dapat menjadi masukan positif sebelum memutuskan untuk berkarir pada bidang tertentu. Yang pertama adalah pendapat dari Manrihu dalam Falentini (2013) yaitu:

 1. pemeriksaan dan pengenalan nilai-nilai

2. pengetahuan dan pengguna informasi yang relevan (sebelum memutuskan)

3. pengenalan dan penggunaan strategi untuk mengkonversikan informasi ini ke dalam tindakan

    Pendapat lain mengenai perencanaan karir dikemukakan oleh Splete & Pietrofesa dalam Purnamasari (2006), teori ini mengemukakan beberapa hal yang mesti diperhatikan oeh seseorang ketika hendak berkarir pada bidang tertentu, yaitu:

 1.Memahami proses pengambilan keputusan karir, dengan mempertimbangkan:

    a. faktor-faktor psikologis dan sosiologis

    b. kesiapan dalam membuat keputusan karir

    c. aspirasi

    d. persepsi

2. Pemahaman diri

3. Pengetahuan tentang karir, yang menyangkut hal-hal sebagai berikut:

    a. tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu jenis pekerjaan

    b. persyaratan kerja

    c. pendidikan

    d. training atau pelatihan khusus

4.Mempertimbangkan alternatif pilihan karir dan dampaknya baik secara fisik, intelektual,dan emsional

5. Memilih, merencanakan dan bertindak untuk mencapai pilihan karir yang diinginkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Karakteristik Generasi Z

  Nama Guru                : Mitha Aviska, S. Pd  Mata Pelajaran         : Bimbingan dan Konseling Kelas                            : XII IP...