Nama Guru : Mitha Aviska, S.Pd
Mata Pelajaran : Bimbingan dan Konseling
Kelas : XI IPS 1, 2, & 3
XII IPA 1, 2, & 3
Materi : Motivasi Diri
Assalamualaikum selamat pagi anak soleh dan sholeha. Semangat kembali mengikuti PJJ dihari ini.. Dipersiapakan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang pembelajaran nya. Tak bosan selalu ibu ingatkan untuk selalu Istiqomah dalam menjalankan Shalat 5 waktu Sunnah Dhuha dan Muroja'ah nya nak dirumah ... Semoga usaha dan niat kita semua dimudahkan oleh Allah SWT..
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar yang tinggi dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan motivasi belajar perlu memperhatikan beberapa hal, yakni:
a) Faktor internal, yaitu kondisi (situasi) yang ada di dalam diri siswa itu sendiri, misalnya kesehatannya, keamanannya, ketentramannya, siswa dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi, yakni:
(1) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan jasmani manusia misalnya,(2) kebutuhan akan makan, minum, tidur, istirahat dan kesehatan,(3) Kebutuhan akan keamanan. Manusia membutuhkan ketentraman dan keamanan jiwa ,(4) Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta. Manusia dalam hidup membutuhkan kasih sayang dari orang tua, saudara dan teman-teman yang lain, (5). Kebutuhan akan status (misalnya keinginan akan keberhasilan), (6) Kebutuhan self actualization. Belajar yang efektif dapat diciptakan(7) ntuk memenuhi kebutuhan sendiri, image seseorang, (8) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti yaiyu kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk mengerti sesuatu, (9) Kebutuhan estetik yaitu kebutuhan yang dimanifestasikan sebagai kebutuhan akan ketentraman, keseimbangan dan kelengkapan dari suau tindakan.
b.) Faktor Eksternal, yaitu kondisi yang ada diluar diri pribadi manusia, umpamanya kebersihan rumah, penerangan, serta keadaan lingkungan fisik yang lain. Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya: ruang belajar harus bersih,ruangan cukup terang,cukup sarana yang diperlukan untuk belajar.
Dalam belajar memerlukan pula keterampilan-keterampilan tertentu yaitu persiapan, sikap reseptif, penyesuaian terhadap guru, meningkatkan daya konsetrasi belajar:
1) Persiapan bila dikaji mata pelajaran dengan persiapan yang baik, maka hasilnya akan efektif
2).Memiliki sifat reseptif, hal yang kecil tetapi penting diingat ialah usaha memperoleh suasana hati yang wajar guna mendengarkan dan be;ajar. Bila anda suka duduk pada tempat tertentu dalam kelas dan tidak ditentukan tempat duduksiswa pada tempat tertentu, berusahalah dating lebih awal. Bila ada bahan-bahan tertentu yang harus di bawa ke dalam kelas, disiapkan lebih dini sehingga dapat terhindar dari kejengkelan di kelas karena kurang siap. Berusaha untuk selalu mempersiapkan alat tulis menulis. Bila siswa memasuki kelas yang telah diatur sebelumnya, bersikap reseftf dan tidak bersikap menyerang, dengan memperhatikan mata pelajaran dan cara penyajiannya. Bersikap reseptif berarti menerima keadaan dari pihak yang dihadapi sebagaimana adanya, keadaan atau pihak yang tidak disetujui, nanti ditanggapi atau dikritik pada waktu dan tempat yang telah ditentukan sesuai aturan yang berlaku. Proses belajar yang efektif akan dicapai kalau mendengarkan secara efektif.
3.) Penyajiannnya terhadap guru, yaitu bila guru tergolong rendah suaranya dan siswa mengalami kesulitan mendengarkannya, amak pada saat itu senantiasa mencoba mencari tempat duduk yang dekat pada guru, sekalipun tidak mungkin seluruh kelas mendapat tempat duduk pada barisan depan.
Meningkatkan daya konsentrasi belajar, yaitu hubungan antar mata pelajaran dapat diperluas, mungkin dapat dipusatkan kepada salah satu pusat minat, sehingga siswa yang memperoleh pengetahuan secara luas dan mendalam. Siswa melihat pula hubungan pelajaran yang satu dengan yang lainnya. Perencanaan bersama guru dan siswa membangkitkan minat siswa untuk belajar. Di dalam konsentrasi pelajaran banyak mengandung situasi yang problematik, sehingga dengan metode pemecahan soal siswa yang terlatih memecahkan soal sendiri. Pelajaran yang saling berhubungan merupakan suatu kesatuan pelajaran yang bulat, tidak terpisah-pisahkan. Pertumbuhan siswa dapat berkembang dengan baik, siswa tidak merasa dipaksa untuk belajar membaca, berhitung dan sebagainya. Usaha konsentrasi pelajaran menyebabkan siswa memperoleh pengalaman langsung, mengamati sendiri, meneliti sendiri untuk menyusun dan menyimpulkan pengetahuan itu sendiri. Dalam situasi belajar siswa nampak pula kelompok sosialisasi, pada proses belajar siswa melatih bekerjasama dalam kelompok berdiskusi. Mereka bertanggung jawab bersama dalam proses memecahkan masalah. Timbulnya pertanyaan, saran dan komentar mendorong mereka untuk berpikir lebih lanjut, dan berusaha memperbaiki kekurangannya. Selanjutnya fasilitas sosial. seseorang akan lebih baik melakukan tugasnya bila ia melakukannya dalam kelompok dengan orang-orang yang bersamaan tugasnya. Bekerja secara kelompok semacam itu, timbul kecenderungan mencapai kecepatan belajar yang lebih besar, menimbulkan kesungguhan bekerja, dan menghasilkan ketelitian bekerja. Jadi guru tidak perlu memberi suatu dorongan yang dibutuhkan siswa, tetapi berikanlah masalah dan berikan cara untuk pemecahan masalahnya.
Selanjutnya kelompok demokratis. Anggota kelompok yang diorganisir dan diatur dengan cara-cara demokratis akan memperlihatkan cara dan hasil belajar yang lebih baik. Kita mendapatkan situasi belajar yang sebaik-baiknya, bila kelompok manusia yang sedang belajar dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu berdasarkan inisiatif dan kehendak sendiri, menerima tanggungjawab bersama, dan ketua kelompok akan bersikap objektif, menunjukkan penghargaan terhadap manusia dan individu, serta kehadirannya untuk melihat apakah semua berjalan lancer dan membantu pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan, situasi kelas yang demokratis merupakan unsur yang amat penting dalam organisasi belajar realistis, demi hasil-hasil belajar autentik. Klasifikasi penggunaan sosialisasi yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu: Pola sosialnya ditandai oleh sikap menyerah, fungsi kelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan, Secara khusus mempunyai ciri pada sumbangan anggota kelompok member saran-saran, Kerjasama fungsi kelompok melaksanakan usaha bersama sampai selesai. Jadi pelaksanaan sosialisasi yang penting harus dijalankan ialah perencanaan kooperatif, karena semamgat kerja yang lebih baik dan menyadari tentang tanggung jawab bersama, dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik secara individual maupun secara kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar