Senin, 23 November 2020

MENJADI PRIBADI MANDIRI

 





Menjadi pribadi yang mandiri adalah idaman dan cita-cita tiap orang. Pribadi mandiri secara umum gambarannya adalah pribadi yang tak tergantung pada fihak lain dalam mengekpresikan diri dalam segala bentuknya.Untuk menjadi pribadi mandiri diperlukan banyak bekal, baik ilmu, kematangan diri, pengalaman hidup dan keberanian mengambil keputusan.

Berani Bermimpi

Dalam buku ”Dragon Spirit” karangan Ron Rubin dan Stuard Avery Gold,  dijelaskan bahwa untuk bisa mandiri awalnya orang harus berani punya ”mimpi”, ya mimpi untuk bisa menjadi sesuatu, mimpi untuk bisa menggapai sesuatu, mimpi untuk bisa menghasilkan sesuatu, mimpi untuk bisa sampai pada tujuan tertentu, mimpi untuk bisa mengatasi sesuatu( masalah,situasi, tantangan). Mimpi ini akan mampu  menghasilkan energi yang sangat luar biasa dasyat bagi sesorang jika kemudian ia serius untuk berusaha menjadikannya ’kenyataan”.

Ya, kenyataan itu awalnya memang dari mimpi. Orang- orang besar di dunia,  apakah itu politikus, pemimpin, pengusaha, ilmuwan, ulama, atau siapapun yang berkaliber dunia, semuanya mengawali kesuksesannya menjadi pribadi yang mandiri dan berhasil berkat keberaniannya bermimpi. Obama sang presiden Amerika Serikat sekarang ini, waktu kecilnya ketika sekolah di SD Menteng Jakarta sudah menuliskan mimpinya untuk kelak jika dewasa bisa menjadi Presiden. Ya dengan berbekal energi dasyat mimpinya itu maka kemudian Obama mengerahkan semua usahanya dari mulai studi dan karier politiknya secara serius, terarah dan fokus, akhirnya jadilah ia Presiden Amerika Serikat sekarang ini. Ciputra kecil yang hidupnya serba kekurangan berani bermimpi untuk suatu saat menjadi pengusaha sukses, dan kenyataannya sekarang menjadi interpreneur sukses di tanah air dan bahkan mendirikan sekolah pengusaha untuk mendidik tunas bangsa agar kelak bisa menjadi pengusaha mandiri yang sukses. Dahlan Iskan seorang anak desa asli Magetan yang sejak kecil berani bermimpi untuk menjadi orang mandiri yang sukses, ketika memulai kariernya sering kali jalan kaki tanpa uang sangu yang cukup ketika meliput berita, dengan segala keuletannya berhasil menjadikan  Jawa Pos koran nasional terbesar di Indopnesia Timur, bahkan lebih dari itu berhasil melahirkan  sekian ratus anak perusahaannya dengan sekian puluh ribu karyawannya , dan sekarang setelah sukses membangun PLN kemudian dipercaya Presiden untuk menjadi menteri BUMN.

Itulah orang –orang mandiri yang sukses dengan mengawalinya dari mimpi. Bermimpi itu boleh, baik, menyenangkan, tak ada yang bisa melarang  sepanjang produktif dan  ada kemauan yang sungguh-sungguh untuk mengejawantahkannya dalam realitas, tidak hanya sebatas mimpi saja. Jika sesorang hanya pandai bermimpi tak punya kemauan dan kemampuan untuk mewujudkannya dengan usaha keras agar menjadi kenyataan, maka sepanjang hidupnya ia hanya akan menjadi ’pemimpi’ Dan jika bangsa ini dipenuhi oleh orang-orang macam begini maka jadilah bangsa ini bangsa ’pemimpi’. Jadikan mimpi itu kenyataan. Kalau orang lain bisa kenapa aku tak bisa? Kalau Obama, Ir.Ciputra, Dahlan Iskan bisa kenapa kita tidak bisa ? APA BEDANYA AKU DENGAN MEREKA ?

Yang perlu diingat adalah untuk mewujudkan mimpi menjadi kenyataan, bukanlah hal yang mudah. Ada banyak ’monster’ di luar sana yang siap menerkam setiap mimpi yang coba diujudkan jadi kenyataan oleh seseorang . Monster itu berupa penghasut, perusak ide, penghalang kesuksesan, dan ’penasehat kegagalan’ yang datang secara gratis dengan ringannya mengatakan bahwa mimpi itu terlalu mengada-ada, mimpi itu terlalu muluk dan semacamnya. Tujuannya satu agar mimpi itu gagal terwujud, selebihnya menarik si pemimpi lari dari mimpinya, mewngeringkan energi si pemimpi, membuat ambisi si pemimpi sia-sia dan kemudian menghancurkan semangat si pemimpi dalam mewujudkan impiannya.

Bagi pribadi yang ingin sukses, menghadapi monster-monster seperti cepat mengambil keputusan yakni dengan menghindar,  tidak melademi, tidak menghiraukan, menjauh sejauh mungkin. Tetap berteman dengan mereka berarti mengambil risiko untuk menyia-nyiakan kegemilangan dirinya. Bahkan lebih buruk lagi ia akan berusaha mencekik mimpi terindah. Biarkan mereka dengan nasehat-nasehat kegagalannya mungkin  memang pengalaman hidupnya penuh kegagalan sehingga ingin  orang lain gagal seperti dia. Nah pribadi mandiri yang sukses tahu itu maka cepat menghindar dan terus beruisaha mewujudkan impiannya agar menjadi nyata.

Strategi berikutnya adalah ibarat lem, ia akan mencari orang/teman yang berfikiran sama,bermimpi sama, orang-orang bermaksud baik  yang akan mendukungnya mewujudkan mimpinya  dan tidak membebaninya dengan kecemasan ketika bayang-bayang datang kepadanya.  Seperti burung-burung sejenis berkumpul bersama,

Punya Keyakinan

            Untuk menjadi pribadi mandiri yang sukses seseorang harus punya keyakinan. Yakin bahwa mimpinya itu benar bisa terwujud, yakin bahwa mampu, yakin bahwa dia kuat,yakin bahwa dia bisa. Keyakinan ini menyatu dengan kekuatan tekad, kekuatan fikiran dan hati, sehingga menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi dan kemandirian yang kokoh sebagai pribadi.

            Para guru bijak sepakat bahwa  memiliki keyakinan sejati dalam diri seseorang sama seperti memiliki kekuatan dan kebijaksanaan sepuluh ekor naga ( Dragon Spirit: 56). Suatu pemikiran yang mengagumkan. Dengan suatu keyakinan seseorang akan bisa bertahan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. Dengan keyakinan seseorang bisa mendapatkan karunia(contoh para nabi), kepastian, seperti seorang superior yang tak terbatas, menyelaraskan fikiran,tubuh dan jiwa dengan higher self seseorang. Dengan keyakinan seseorang akan memperoleh kekuatan untuk melepaskan potensinya yang melimpah  secara maksimal untuk mengekspresikan maksud dan kemauannyadan medwujudkan kemampuan yang terbaiknya. Walau harus juga siap bawa dalam semngat kejujuran,dengan keyakinan, pada saat yang sama juga harus siap untuk banyak kehilangan di kala saat bersamaan banyak yang didapat.

            Apa yang hilang tatkala keyakinan  begitu kokoh bertengger pada pribadi saeseorang? Bukan hal buruk, bergembiralah saat mengetahui bahwa dengan keyakinan seseorang akan kehilangan rasa cemas, rasa bersalah, serta khawatir akan hal-hal yang tak dapat dikendalikan. Dengan keyakinan seseorang akan kehilangan rasa skeptis dan ketakutan terhadap ketakutan terhadap kegagalan. Dengan keyakinan pula seseorang akan kehilangan gangguan-gangguan negatif yang timbul dari dalam diri dan  menyebabkan seseorang tak mampu membangun diri dan kehidupannya.

 

Berani mengambil resiko

Ciri pribadi mandiri berikutnya adalah keberanian mengambil resiko. Dalam hidup seseortang akan dihadapkan pada berbagai persoalan yang menuntutnya untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menghadapi atau memecahkannya. Keputusan itu punya konsekwensi logis yakni menguntungkan atau merugikan, gagal atau berhasil. Pribadi mandiri siap terhadap konsekwensi logis itu. Baginya resiko afalah suatu keniscayaan dalam hidup. Sekecil apapun keputusan yang diambil berkenaan dengan suatu hal pasti ada resikonya dan itu harus siap menerimanya. Itu sebabnya pribadi yang mandiri tak akan terlalu berbangga diri apalagi sampai lupa diri jika sukses dari hasil keputusan yang diambil atau kecewa terhadap kepuutusan yang membawa kegagalan. Semia diterimanya sebagai suatu resiko dari keputusan yang diambilnya.

 

Tabah dan Tawakal

            Pribadi mandiri adalah pribadi yang akan terus menerus mewujudkan mimpinya dengan keyakinan dan keberaniannya menanggung resiko. Ia akan tabah menghadapi segala cobaan dan goncangan. Ia  mendefinisikan ketabahan sebagai suatu usaha yang terus menerus tanpa henti, walau badai menghalang. Ia akan belajar mencitai apa yang dilakukannya, ia akan mengindoktrinasi diri dengan LAW ( Love And Will), Cintai apa yang dilakukan dan niatkan dengan sungguh-sungguh untuk melakukannya bagaimanapun keadaannya. Ketabahan identik dengan kekuatan jiwa dalam menggapai sesuatu. Pribadi mandiri tak akan pernah berhentik berusaha hanya karena di depannya ada halangan, ia terus akan mengusahakan agar tujuannya tercapai.

            Disamping terus bedrusaha menggapai impiannya, ia menyadari bahwa berhasil tidaknya usahanya sepenuhnya ada di tangan Tuhan. Manusia hanya bisa memperhitungkan, mengkalkulasi, mengusahakan dengan sekuat tenaga, selebihnya  berhasil tidaknya sepenuhnya Tuhan yang menentukan. Ia akan bersikap tawakal, berserah diri kepadaNYA. Tuhanlah yang akan menentukan berhasil tidaknya usahanya, hanya Tuhanlah yang menentukan terwujud tidaknya mimpinya. Maka setelah berusaha sekuat tenaga, ia akan tawakal dan bedrdoa smoga Tuhan meridoinya sehingga tujuannya berhasil, mimpinya jadi kenyataan.(marsiman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Karakteristik Generasi Z

  Nama Guru                : Mitha Aviska, S. Pd  Mata Pelajaran         : Bimbingan dan Konseling Kelas                            : XII IP...