WAKTU
|
KEGIATAN
|
04.00
05.30- 06.00
06.00- 06.30
07.00- 13.30
13.30- 15.30
15.30- 17.00
17.00- 18.30
19.00- 21.00
21.00- 04.00
|
Bangun pagi,
menunaikan sholat subuh (bagi mereka yang menjalankan) dilanjutkan dengan
membantu pekerjaan orang tua.
Berolah raga
Persiapan
berangkat sekolah
Melakukan
kegiatan belajar di sekolah
Istirahat siang
Kegiatan ekstra
kurikuler di sekolah atau kegiatan karang taruna
Kegiatan
membantu orang tu
Belajar
Tidur
|
Selasa, 27 Oktober 2020
Tips Membagi Waktu
Senin, 26 Oktober 2020
Jumat, 23 Oktober 2020
Ice Breaking
Assalamu'alikum wr.wb. Selamat pagi anak Soleh dan Sholeha. Semangat menyambut weekend untuk Minggu ini. Sebelum kita berdiskusi membahas gambar dibawah ini, jangan lupa shalat Dhuha dlu ya nak, serta dijaga shalat wajib 5 waktu.
Dan jika ada kesulitan atau kendala apapun , silahkan chat pribadi ke nomor ibu ya ☺️
Yuk kita jawab soal bergambar dibawah ini
Kamis, 22 Oktober 2020
Mutiara pagi
Assalamu'alikum anak Soleh dan Sholeha . Selamat pagi dan semangat dalam belajar nya. Dijaga shalat 5 waktu nya ya nak dan shalat Dhuha nya jangan tinggal .
Bagaimana pendapat kalian tentang kata-kata dibawah ini ?
Rabu, 21 Oktober 2020
Potensi Diri
POTENSI DIRI
Ada banyak sekali pakar
yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi, salah satu pakar yang
mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono. Menurutnya potensi memiliki
arti kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk
dimunculkan menjadi kekuatan yang nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi
dapat diartikan sebagai kemampuan yang masih terpendam dan siap untuk
diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu sendiri.
Sementara menurut Majdi potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan
lebih baik lagi, secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang
masih perlu untuk dikembangkan.
Potensi diri merupakan kemampuan,
kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki
seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam
melaksanakan setiap tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan
secara tepat menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara
psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu
sesuai dengan potensi yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh
dalam banyak hal dalam hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja
(produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau
hasilkan dalam hidup kita sehari-hari.
Jadi, jelaslah bahwa
memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan
oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi
atau talenta yang kita miliki itu, ia dapat membantu
kita meningkatkan kinerja (produktifitas) kita lebih baik
lagi dari tugas-tugas atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam
hidup. Selain itu, potensi itu pulalah yang akan mengarahkan dan memotivasi
kita untuk lebih meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun,
yang perlu dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang
yang sudah jadi. Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja
(produktifitas) hidup kita adalah hasil atau produk dari pengalaman
belajar dan pengalaman hidup kita sehari-hari yang sudah kita refleksikan.
Setelah kita mengetahui
definisi dari Potensi diri diatas, Kita akan membahas Macam-macam Potensi diri
pada Manusia. Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi
5 macam, yaitu:
1. Potensi Fisik ( Phychomotoric
)
Potensi
diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi kepentingan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan
untuk menulis, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar, dan mata untuk
melihat.
2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Potensi diri ini adalah
potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak bagian kiri).
Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan
menganalisis.
3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Potensi diri ini sama
dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini terdapat di otak manusia
bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi,
dan kesadaran diri.
4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Potensi ini merupakan
potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri manusia yang berhubungan dengan
kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.
5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)
Sama seperti potensi
mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari dalam diri manusia dan
berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.
Mengenali Potensi Diri
Pada dasarnya setiap manusia
memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak
yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap
orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut
tips mengenali potensi diri :
a. Kenali
diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan,
seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan dalam hidup ini;
apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah
pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau
sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda.
b. Tentukan
tujuan hidup
Tentukan tujuan hidup Anda baik itu
tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis
maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan
yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.
c. Kenali
motivasi hidup
Setiap manusia memiliki
motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi
hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya
terbaik, dan sebagainya. Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril
dari dalam diri.
d. Hilangkan
negative thinking
Buanglah pikiran-pikiran
negatif yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda
menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi
kembali langkah Anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian
melangkahlah kembali jika Anda telah menemukan jalan yang mantap.
e. Jangan
mengadili diri sendiri
Jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan mengadili diri
sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit
dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan
pelajaran untuk maju.
Menggali Potensi Diri
Faktor-faktor apa saja
yang membuat potensi diri Anda bisa tergali?
1. Percaya diri. Kurangnya percaya diri
bisa menghilangkan kesempatan Anda untuk menggali potensi diri Anda, akan
tetapi tidak menghilangkan potensi.
2. Hobi dan minat. Jika Anda mengerjakan
sesuatu yang Anda sukai bahkan sebagai hobi atau minat pasti akan menghasilkan
sesuatu yang memuaskan (seharusnya). Jadi cobalah gali potensi yang sejalan
dengan minat Anda, akan tetapi jangan lupakan yang bukan minat Anda.
3. Pergaulan. Misal jika Anda punya
pergaulan yang baik dengan orang yang pintar maka Anda akan jadi pintar.
Selasa, 20 Oktober 2020
Senin, 19 Oktober 2020
Pemenang Kuis Ice Breaking
Assalamualikum warohmatullahi wabarokatuh, selamat pagi anak-anaku. Semangat mengikuti PJJ hari ini. Dijaga shalat wajib dan sunnah Dhuha nya serta Muroja'ah nya ya nak.
Pemenang Kuis Ice Breaking :
1. Vanni Dwi Rianti XI IPA 4
2. Aliya Rahmani XI IPA 2
Note : Silahkan chat pribadi ke nomor ibu untuk nama diatas
Jumat, 16 Oktober 2020
Quis Ice Breaking
Assalamu'alaikum , salam semangat untuk kita semua . Hari ini ibu akan memberikan Ice Breaking untuk kalian. Jawaban 2 tercepat dan tepat akan mendapatkan reward dari ibu. Selamat mencoba
Jangan lupa sertakan nama dan kelas di kolom komentar yaaa
Kamis, 15 Oktober 2020
Rabu, 14 Oktober 2020
Selasa, 13 Oktober 2020
Kata Motivasi
Assalamualikum wr.wb
Selamat pagi anak soleh dan soleha ibu. Semangat pagi , shalat wajib nya dijaga ya nak dan sunnah Dhuha nya jangan lupa. Motivasi pagi ini :
" Hiduplah seolah engakau mati besok. Belajarlah seolah engkau hidup selamanya "
Makna nya, kita harus menjalankan kehidupan ini dengan seimbang. Supaya lebih bersemangat dalam belajar, berfikirlah bahwa anda akan hidup selamanya. Oleh karena itu, anda bisa belajar tentan banyak hal yang bertujuan untuk kabaikan dunia.
Sebaliknya, untuk urusan akhirat, berfikirlah bahwa anda akan mati esok hari. Cara berfikir ini akan membuat anda lebih khusyuk dalam beribadah kepada Allah SWT.
Senin, 12 Oktober 2020
Motivasi Pagi
Assalamu'alikum wr.wb
Selamat pagi anak Soleh dan Sholeha, semoga selalu sehat dimanapun kalian berada. Tetep semangat mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh hari ini ya nak. Shalat wajib nya dijaga dan shalat Dhuha nya jangan ditinggalkan. Semoga kelak kita semua menjadi orang yang sukses dunia akhirat .
Jumat, 09 Oktober 2020
Ice Breaking
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, selamat pagi anak Soleh dan Sholeha. Adakah yang bisa menjawab soal bergambar di bawah ini? Mari kita berdiskusi bersama
Kamis, 08 Oktober 2020
Ilustrasi Gambar
Assalamualikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Selamat pagi anak soleh dan sholeha. Sebelum memulai aktivitas belajar seperti biasa, jangan lupa shalat dhuha nya dan tetap dijaga shalat 5 waktu nya yaa nak.
Perhatikan gambar dibawah ini, pesan apakah yang bisa kalian ambil?
Jangan lupa sertakan nama dan kelas serta beri komentar kalian.
Terima Kasih, Wassalamualikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Rabu, 07 Oktober 2020
Selasa, 06 Oktober 2020
Norma-Norma yang Berlaku di Masyarakat
Norma-Norma yang Berlaku di Masyarakat
Di dalam
kehidupan masyarakat dikenal empat macam norma, yaitu norma agama, norma
kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. Berikut ini penjelasan dari
masing-masing norma tersebut.
1. Norma Agama
Pertama,
Norma agama adalah aturan yang bersumber dari wahyu Tuhan atau kitab suci yang
mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan
manusia dengan lingkungannya. Tujuan norma agama adalah mencapai kebahagiaan di
dunia dan akhirat. Sembahyang yang rajin merupakan salah satu contoh
pelaksanaan norma agama.
2. Norma
Kesusilaan
Norma
kesusilaan adalah aturan yang bersumber dari hati nurani dan sanubari manusia
dan sifatnya umum dan dapat diterima secara universal. Pelanggaran norma ini
adalah perasaan yang berakibat penyesalan dalam diri. Sifat jujur atau tidak
mencontek saat ujian merupakan salah satu contoh pelaksanaan norma kesusilaan.
3. Norma
Kesopanan
Norma
kesopanan adalah aturan yang bersumber dari pergaulan atau interaksi dalam
masyarakat sehingga menjadi suatu kebiasaan. Maka pelanggaran norma kesopanan
akan dikucilkan atau tercela oleh masyarakat lainnya. Menghormati dan berbakti
kepada orang tua merupakan salah satu contoh pelaksanaan norma kesopanan.
4. Norma Hukum
Norma hukum
adalah aturan yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang. Memuat perintah
dan larangan yang bersifat memaksa bagi semua anggota masyarakat. Pelanggaran
norma ini akan mendapatkan sanksi yang tegas. Menaati rambu lalu lintas dengan
menyebarang di zebra croos merupakan salah satu contoh
pelaksanaan norma hukum.
Senin, 05 Oktober 2020
Pengertian Norma
Pengertian Norma
Pengertian norma bisa diartikan sebagai petunjuk atau pedoman tingkah laku yang harus dilakukan ataupun tidak boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan suatu alasan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat. Di mana sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai.
Norma biasanya berlaku dalam lingkungan masyarakat dengan aturan tak tertulis, tetapi secara sadar masyarakat mematuhinya. Ada berbagai macam-macam norma diantaranya, norma agama, norma kesopanan, norma hukum, dan norma kesusilaan.
Jumat, 02 Oktober 2020
Ice Breaking
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, selamat pagi anak Soleh dan Sholeha. Adakah yang bisa menjawab soal bergambar di bawah ini? Mari kita berdiskusi bersama
Kamis, 01 Oktober 2020
Teknik-Teknik Pendekatan dalam Konseling part III
PENDEKATAN GESTALT
A.KonsepDasar
Pendekatan konseling ini berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu
aktif sebagai suatu keseluruhan. Setiap individu bukan semata-mata merupakan
penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan
sebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. Manusia
aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan
tingkah lakunya
Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi,
memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju
terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi. Jadi hakikat manusia menurut
pendekatan konseling ini adalah : (1) tidak dapat dipahami, kecuali dalam
keseluruhan konteksnya, (2) merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat
dipahami dalam kaitannya dengan lingkungannya itu, (3) aktor bukan reaktor, (4)
berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan
pemikirannya, (5) dapat memilih secara sadar dan bertanggung jawab, (6) mampu
mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif.
Dalam hubungannya dengan perjalanan kehidupan manusia, pendekatan ini memandang
bahwa tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang”. Masa lalu telah pergi dan masa
depan belum dijalani, oleh karena itu yang menentukan kehidupan manusia adalah
masa sekarang.
Dalam pendekatan ini, kecemasan dipandang sebagai “kesenjangan antara saat
sekarang dan kemudian”. Jika individu menyimpang dari saat sekarang dan menjadi
terlalu terpaku pada masa depan, maka mereka mengalami kecemasan.
Dalam pendekatan gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tak selesai
(unfinished business), yakni mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan
seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasa
berdosa, rasa diabaikan. Meskipun tidak bisa diungkapkan, perasaan-perasaan itu
diasosiasikan dengan ingatan-ingatan dan fantasi-fantasi tertentu. Karena tidak
terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan itu tetap tinggal pada latar
belakang dan di bawa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat
hubungan yang efektif dengan dirinya sendiri dan orang lain. Urusan yang tak
selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani perasaan-perasaan
yang takterungkapkanitu.
B.Asumsi Tingkah Laku Bermasalah
Individu bermasalah kaena terjadi pertentangan antara kekuatan “top dog” dan
keberadaan “under dog”. Top dog adalah kekuatan yang mengharuskan, menuntut,
mengancam. Under dog adalah keadaan defensif, membela diri, tidak berdaya,
lemah, pasif, ingin dimaklumi.
Perkembangan yang terganggu adalah tidak terjadi keseimbangan antara apa-apa
yang harus (self-image) dan apa-apa yang diinginkan (self).
• Terjadi pertentangan antara keberadaan sosial dan biologis
• Ketidakmampuan individu mengintegrasikan pikiran, perasaan, dan tingkah
lakunya
• Mengalami gap/kesenjangan sekarang dan yang akan datang
• Melarikan diri dari kenyataan yang harus dihadapi
• Spektrum tingkah laku bermasalah pada individu meliputi :
• Kepribadian kaku (rigid)
• Tidak mau bebas-bertanggung jawab, ingin tetap tergantung
• Menolak berhubungan dengan lingkungan
• Memeliharan unfinished bussiness
•Menolakkebutuhan diri sendiri
• Melihat diri sendiri dalam kontinum “hitam-putih” .
C.TujuanKonseling
Tujuan utama konseling Gestalt adalah membantu klien agar berani mengahadapi
berbagai macam tantangan maupun kenyataan yang harus dihadapi. Tujuan ini
mengandung makna bahwa klien haruslah dapat berubah dari ketergantungan
terhadap lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri, dapat berbuat lebih
banyak untuk meingkatkan kebermaknaan hidupnya.
Individu yang bermasalah pada umumnya belum memanfaatkan potensinya secara
penuh, melainkan baru memanfaatkan sebagaian dari potensinya yang dimilikinya.
Melalui konseling konselor membantu klien agar potensi yang baru dimanfaatkan
sebagian ini dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal.
Secara lebih spesifik tujuan konseling Gestalt adalah sebagai berikut.
• Membantu klien agar dapat memperoleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan
atau realitas, serta mendapatkan insight secara penuh.
• Membantu klien menuju pencapaian integritas kepribadiannya
• Mengentaskan klien dari kondisinya yang tergantung pada pertimbangan orang
lain ke mengatur diri sendiri (to be true to himself)
• Meningkatkan kesadaran individual agar klien dapat beringkah laku menurut
prinsip-prinsip Gestalt, semua situasi bermasalah (unfisihed bussines) yang
muncul dan selalu akan muncul dapat diatasi dengan baik.
D.DeskripsiProsesKonseling
Fokus utama konseling gestalt adalah terletak pada bagaimana keadaan klien
sekarang serta hambatan-hambatan apa yang muncul dalam kesadarannya. Oleh
karena itu tugas konselor adalah mendorong klien untuk dapat melihat kenyataan
yang ada pada dirinya serta mau mencoba menghadapinya. Dalam hal ini perlu
diarahkan agar klien mau belajar menggunakan perasaannya secara penuh. Untuk
itu klien bisa diajak untuk memilih dua alternatif, ia akan menolak kenyataan
yang ada pada dirinya atau membuka diri untuk melihat apa yang sebenarnya
terjadi pada dirinya sekarang.
Konselor hendaknya menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang abstrak,
keinginan-keinginannya untuk melakukan diagnosis, interpretasi maupun memberi
nasihat.
Konselor sejak awal konseling sudah mengarahkan tujuan agar klien menjadi
matang dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn yang menyebabkan klien tidak
dapat berdiri sendiri. Dalam hal ini, fungsi konselor adalah membantu klien
untuk melakukan transisi dari ketergantungannya terhadap faktor luar menjadi
percaya akan kekuatannya sendiri. Usaha ini dilakukan dengan menemukan dan
membuka ketersesatan atau kebuntuan klien.
Pada saat klien mengalami gejala kesesatan dan klien menyatakan kekalahannya
terhadap lingkungan dengan cara mengungkapkan kelemahannya, dirinya tidak
berdaya, bodoh, atau gila, maka tugas konselor adalah membuat perasaan klien
untuk bangkit dan mau menghadapi ketersesatannya sehingga potensinya dapat
berkembanglebihoptimal.
Deskripsifase-faseproseskonseling
Fase pertama, konselor mengembangkan pertemuan konseling, agar tercapai situasi
yang memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada klien. Pola hubungan
yang diciptakan untuk setiap klien berbeda, karena masing-masing klien
mempunyai keunikan sebagai individu serta memiliki kebutuhan yang bergantung
kepada masalah yang harus dipecahkan.
Fase kedua, konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan klien untuk
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi klien. Ada dua
hal yang dilakukan konselor dalam fase ini, yaitu :
Membangkitkan motivasi klien, dalam hal ini klien diberi kesempatan untuk menyadari
ketidaksenangannya atau ketidakpuasannya. Makin tinggi kesadaran klien terhadap
ketidakpuasannya semakin besar motivasi untuk mencapai perubahan dirinya,
sehingga makin tinggi pula keinginannya untuk bekerja sama dengan konselor.
Membangkitkan dan mengembangkan otonomi klien dan menekankan kepada klien bahwa
klien boleh menolak saran-saran konselor asal dapat mengemukakan
alasan-alasannya secara bertanggung jawab.
Fase ketiga, konselor mendorong klien untuk mengatakan perasaan-perasaannya
pada saat ini, klien diberi kesempatan untuk mengalami kembali segala perasaan
dan perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di sini dan saat ini. Kadang-kadang
klien diperbolahkan memproyeksikan dirinya kepada konselor.
Melalui fase ini, konselor berusaha menemukan celah-celah kepribadian atau
aspek-aspek kepribadian yang hilang, dari sini dapat diidentifikasi apa yang
harus dilakukan klien.
Fase keempat, setelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran tentang
pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya, konselor mengantarkan klien memasuki
fase akhir konseling.
Pada fase ini klien menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan integritas
kepribadiannya sebagai individu yang unik dan manusiawi.
Klien telah memiliki kepercayaan pada potensinya, menyadari keadaan dirinya pada
saat sekarang, sadar dan bertanggung jawab atas sifat otonominya,
perasaan-perasaannya, pikiran-pikirannya dan tingkah lakunya.
Dalam situasi ini klien secara sadar dan bertanggung jawab memutuskan untuk
“melepaskan” diri dari konselor, dan siap untuk mengembangan potensi dirinya.
Teknik Konseling
Hubungan personal antara konselor dengan klien merupakan inti yang perlu
diciptakan dan dikembangkan dalam proses konseling. Dalam kaitan itu,
teknik-teknik yang dilaksanakan selama proses konseling berlangsung adalah
merupakan alat yang penting untuk membantu klien memperoleh kesadaran secara
penuh.
Prinsip Kerja Teknik Konseling Gestal
Penekanan Tanggung Jawab Klien, konselor menekankan bahwa konselor bersedia
membantu klien tetapi tidak akan bisa mengubah klien, konselor menekankan agar
klien mengambil tanggung jawab atas tingkah lakunya.
Orientasi Sekarang dan Di Sini, dalam proses konseling konselor tidak
merekonstruksi masa lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi memfokuskan
keadaan sekarang. Hal ini bukan berarti bahwa masa lalu tidak penting. Masa
lalu hanya dalam kaitannya dengan keadaan sekarang. Dalam kaitan ini pula
konselor tidakpernahbertanya“mengapa”.
Orientasi Eksperiensial, konselor meningkatkan kesadaran klien tentang diri
sendiri dan masalah-masalahnya, sehingga dengan demikian klien mengintegrasikan
kembali dirinya: (a) klien mempergunakan kata ganti personal
klien mengubah kalimat pertanyaan menjadi pernyataan; (b)klien mengambil peran
dan tanggung jawab; (c) klien menyadari bahwa ada hal-hal positif dan/atau
negative pada diri atau tingkah lakunya
Teknik-teknikKonselingGestalt
PermainanDialog
Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk mendialogan dua
kecenderungan yang saling bertentangan, yaitu kecenderungan top dog dan
kecenderungan under dog, misalnya : (a) kecenderungan orang tua lawan
kecenderungan anak; (b) kecenderungan bertanggung jawab lawan kecenderungan
masa bodoh; (c) kecenderungan “anak baik” lawan kecenderungan “anak bodoh” (d)
kecenderungan otonom lawan kecenderungan tergantung; (e) kecenderungan kuat
atautegarlawankecenderunganlemah.
Melalui dialog yang kontradiktif ini, menurut pandangan Gestalt pada akhirnya
klien akan mengarahkan dirinya pada suatu posisi di mana ia berani mengambil
resiko. Penerapan permainan dialog ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan
teknik “kursikosong”.
LatihanSayaBertanggungJawab
Merupakan teknik yang dimaksudkan untuk membantu klien agar mengakui dan
menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyeksikan perasaannya itu
kepadaoranglain.
Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan
kemudian klien menambahkan dalam pernyataan itu dengan kalimat : “…dan saya
bertanggung jawab atas hal itu”.
Misalnya :
“Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas kejenuhan itu”
“Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang, dan saya bertanggung
jawab ketidaktahuan itu”.
“Saya malas, dan saya bertanggung jawab atas kemalasan itu”.
Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Gestalt akan membantu meningkatkan
kesadaraan klien akan perasaan-perasaan yang mungkin selama ini diingkarinya.
BermainProyeksi
Proyeksi artinya memantulkan kepada orang lain perasaan-perasaan yang dirinya
sendiri tidak mau melihat atau menerimanya. Mengingkari perasaan-perasaan
sendiri dengan cara memantulkannya kepada orang lain.Sering terjadi,
perasaan-perasaan yang dipantulkan kepada orang lain merupakan atribut yang
dimilikinya.
Dalam teknik bermain proyeksi konselor meminta kepada klien untuk mencobakan
atau melakukan hal-hal yang diproyeksikan kepada orang lain.
TeknikPembalikan
Gejala-gejala dan tingkah laku tertentu sering kali mempresentasikan pembalikan
dari dorongan-dorongan yang mendasarinya. Dalam teknik ini konselor meminta
klien untuk memainkan peran yang berkebalikan dengan perasaan-perasaan yang
dikeluhkannya.
Misalnya : konselor memberi kesempatan kepada klien untuk memainkan peran
“ekshibisionis” bagi klien pemalu yang berlebihan.
TetapdenganPerasaan
Teknik dapat digunakan untuk klien yang menunjukkan perasaan atau suasana hati
yang tidak menyenangkan atau ia sangat ingin menghindarinya. Konselor mendorong
klien untuk tetap bertahan dengan perasaan yang ingin dihindarinya itu.
Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari stimulus yang menakutkan dan
menghindari perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan. Dalam hal ini konselor
tetap mendorong klien untuk bertahan dengan ketakutan atau kesakitan perasaan
yang dialaminya sekarang dan mendorong klien untuk menyelam lebih dalam ke
dalam tingklah laku dan perasaan yang ingin dihindarinya itu.
Untuk membuka dan membuat jalan menuju perkembangan kesadaran perasaan yang
lebih baru tidak cukup hanya mengkonfrontasi dan menghadapi perasaan-perasaan
yang ingin dihindarinya tetapi membutuhkan keberanian dan pengalaman untuk bertahan
dalam kesakitan perasaan yang ingin dihindarinya itu.
Karakteristik Generasi Z
Nama Guru : Mitha Aviska, S. Pd Mata Pelajaran : Bimbingan dan Konseling Kelas : XII IP...
-
Nama Guru : Mitha Aviska, S. Pd Mata Pelajaran : Bimbingan dan Konseling Kelas : XII IP...
-
Assalamu'alaikum , salam semangat untuk kita semua . Hari ini ibu akan memberikan Ice Breaking untuk kalian. Jawaban 2 tercepat dan tep...
-
Nama Guru : Mitha Aviska, S. Pd Mata Pelajaran : Bimbingan dan Konseling Kelas : X IPS 2 & 3 , XI IPA 1, 2, 3 & 4 Materi : Disipli...