Komponen Konseling Individual
Dalam layanan konseling individual berperan dua pihak,
yaitu seorang konselor dan seorang konseli. Konselor adalah seorang ahli dalam
bidang konseling yang memiliki kewenangan dan mandat secara profesional untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan konseling. Dalam layanan konseling individual
konselor menjadi aktor yang secara aktif mengembangkan proses konseling melalui
dioperasionalkannya pendekatan, teknik dan asas-asas konseling terhadap
konseli. Dalam proses konseling selain media pembicaraan verbal, konselor juga
dapat menggunakan media tulisan, gambar, media elektronik, dan media pembelajaran
lainnya, serta media pengembangan tingkah laku. Semua hal itu diupayakan
konselor dengan cara-cara yang cermat dan tepat, demi terentaskannya masalah
yang dialami konseli.
Konseli adalah seorang individu yang sedang mengalami
masalah, atau setidak-tidaknya sedang mengalami sesuatu yang ingin ia sampaikan
kepada orang lain. Konseli menanggung semacam beban, atau mengalami suatu
kekurangan yang ia ingin isi, atau ada sesuatu yang ingin dan/atau perlu
dikembangkan pada dirinya, semuanya itu agar ia mendapatkan suasana fikiran
dan/atau peerasaan yang lebih ringan, memperoleh nilai tambah, hidup lebih
berarti, dan hal-hal positif lainnya dalam menjalani hidup sehari-hari dalam
rangka kehidupan dirinya secara menyeluruh.
Konseli datang dan bertemu
konselor dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang datang sendiri dengan kemauan
yang kuat untuk menemui konselor (selfreferal), ada
yang datang dengan perantaraan orang lain, bahkan ada yang datang (mungkin
terpaksa) karena didorong atau diperintah oleh pihak lain. Kedatangan konseli
menemui konselor disertai dengan kondisi tertentu yang ada pada diri konseli
itu sendiri. Dalam proses itu apapun latar belakang kedatangan konseli, dan
bagaimanapun juga kondisi diri konseli sejak paling awal pertemuannya dengan
konselor, semuanya itu harus disikapi oleh konselor dengan penerapan asas
kekinian dan prinsip “konseli tidak pernah salah” (KTPS).
Apapun latar belakang dan kondisi konseli yang datang
menemui konselor, semuanya itu perlu mendapatkan perhatian dan penanganan sepenuhnya
oleh konselor. Melalui proses layanan konseling individual, konseli bersama
konselor melakukan upaya tersinergikan untuk mencapai tujuan layanan. Tahapan
keefektipan layanan konseling individual bisa terpenuhi apabila:
·
Konseli menyadari bahwa dirinya bermasalah
· Konseli menyadari bahwa dirinya memerlukan bantuan
untuk mengentaskan masalah yang dialaminya.
·
Konseli mencari sumber (dalam hal ini konselor) yang
dapat memberikan bantuan.
·
Konseli terlibat secara aktif dalam proses perbantuan
(dalam hal ini konseling individual)
·
Konseli mengharapkan hasil upaya perbantuan.
Asas Konseling Individual
Asas-asas dalam konseling individual dimaksud untuk
memperlancar proses dan memperkuat bangunan hubungan antara konselor dan
konseli. Asas-asas konseling itu meliputi :
·
Kerahasiaan
·
Kesukarelaan dan keterbukaan
·
Keputusan diambil oleh konseli sendiri
·
Kekinian dan kegiatan
·
Kenormatifan dan keahlian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar