Senin, 28 September 2020

Komponen dan Asas Konseling Individual

 

 Komponen Konseling Individual

Dalam layanan konseling individual berperan dua pihak, yaitu seorang konselor dan seorang konseli. Konselor adalah seorang ahli dalam bidang konseling yang memiliki kewenangan dan mandat secara profesional untuk melaksanakan kegiatan pelayanan konseling. Dalam layanan konseling individual konselor menjadi aktor yang secara aktif mengembangkan proses konseling melalui dioperasionalkannya pendekatan, teknik dan asas-asas konseling terhadap konseli. Dalam proses konseling selain media pembicaraan verbal, konselor juga dapat menggunakan media tulisan, gambar, media elektronik, dan media pembelajaran lainnya, serta media pengembangan tingkah laku. Semua hal itu diupayakan konselor dengan cara-cara yang cermat dan tepat, demi terentaskannya masalah yang dialami konseli.

Konseli adalah seorang individu yang sedang mengalami masalah, atau setidak-tidaknya sedang mengalami sesuatu yang ingin ia sampaikan kepada orang lain. Konseli menanggung semacam beban, atau mengalami suatu kekurangan yang ia ingin isi, atau ada sesuatu yang ingin dan/atau perlu dikembangkan pada dirinya, semuanya itu agar ia mendapatkan suasana fikiran dan/atau peerasaan yang lebih ringan, memperoleh nilai tambah, hidup lebih berarti, dan hal-hal positif lainnya dalam menjalani hidup sehari-hari dalam rangka kehidupan dirinya secara menyeluruh.

Konseli datang dan bertemu konselor dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang datang sendiri dengan kemauan yang kuat untuk menemui konselor (selfreferal), ada yang datang dengan perantaraan orang lain, bahkan ada yang datang (mungkin terpaksa) karena didorong atau diperintah oleh pihak lain. Kedatangan konseli menemui konselor disertai dengan kondisi tertentu yang ada pada diri konseli itu sendiri. Dalam proses itu apapun latar belakang kedatangan konseli, dan bagaimanapun juga kondisi diri konseli sejak paling awal pertemuannya dengan konselor, semuanya itu harus disikapi oleh konselor dengan penerapan asas kekinian dan prinsip “konseli tidak pernah salah” (KTPS).

Apapun latar belakang dan kondisi konseli yang datang menemui konselor, semuanya itu perlu mendapatkan perhatian dan penanganan sepenuhnya oleh konselor. Melalui proses layanan konseling individual, konseli bersama konselor melakukan upaya tersinergikan untuk mencapai tujuan layanan. Tahapan keefektipan layanan konseling individual bisa terpenuhi apabila:

·         Konseli menyadari bahwa dirinya bermasalah

·  Konseli menyadari bahwa dirinya memerlukan bantuan untuk mengentaskan masalah yang dialaminya.

·         Konseli mencari sumber (dalam hal ini konselor) yang dapat memberikan bantuan.

·         Konseli terlibat secara aktif dalam proses perbantuan (dalam hal ini konseling individual)

·         Konseli mengharapkan hasil upaya perbantuan.

    

Asas Konseling Individual

Asas-asas dalam konseling individual dimaksud untuk memperlancar proses dan memperkuat bangunan hubungan antara konselor dan konseli.  Asas-asas konseling itu meliputi :

·         Kerahasiaan

·         Kesukarelaan dan keterbukaan

·         Keputusan diambil oleh konseli sendiri

·         Kekinian dan kegiatan

·         Kenormatifan dan keahlian

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Karakteristik Generasi Z

  Nama Guru                : Mitha Aviska, S. Pd  Mata Pelajaran         : Bimbingan dan Konseling Kelas                            : XII IP...