MOTIVASI
BERPRESTASI
Pengertian Motivasi
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri
seseorang untuk berbuat sendiri. Motivasi merupakan kondisi internal individu
yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Peran motivasi adalah sebagai pemasok
daya (energizer) untuk bertingkah
laku secara terarah (Gleitman 1986)
Dorongan jiwa tergerak karena ingin memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya. Kebutuhan yang menggerakkan
orang bertingkah laku :
a. Kebutuhan fisik (makan, pakaian, tempat
tinggal, air dan udara), kebutuhan ini paling dasar sifatnya.
b. Kebutuhan rasa aman, bebas suasana ancaman dan
bahaya
a.
Kebutuhan
untuk diterima dan dikasihsayangi atau dicintai
b. Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan &
persetujuan
c.
Kebutuhan
ingin tahu, mengerti, dan menyelidiki
d. Kebutuhan mendapatkan keindahan dan kondisi
teratur
e.
Kebutuhan
aktualisasi diri menjadi apapun yang diinginkan
Maslow dalam teori kebutuhannya menggambarkan motivasi
dalam bentuk Piramid sebagai berikut
Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Secara umum motivasi dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu :
- Motivasi Instrinsik, yaitu dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang
Contoh : dorongan ingin minum, dorongan ingin bisa dan lain-lainnya
- Motivasi Ekstrinsik, adalah dorongan untuk berbuat sesuatu yang
berasal dari luar diri Contoh : seseorang bertingkah laku karena adanya
penghargaan, pengakuan, pujian, hadiah dan sebagainya
Motivasi
Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk berjuang, bekerja
habis-habisan untuk mencapai sukses. Daya dorong
yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk
melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat
unggul (excellent); dorongan tersebut
dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Orang yang motivasinya tinggi bukan berarti
tidak pernah gagal. Tetapi bila gagal ia
akan bangkit, bahkan berusaha lebih keras lagi. Sampai akhirnya sukses (Weiner,
1980)
Ada tiga jenis tingkatan motivasi seseorang yaitu :
1.
Motivasi
pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia
melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi,
misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, anak belajar karena diancam
tidak diberi uang saku
2.
Motivasi
kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi
ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di
dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu
sasaran atau prestasi tertentu.
3.
Sedangkan
motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam
(inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi, meliputi:
a. Faktor Individual
Dalam hal ini, faktor individual yang dimaksud terutama adalah
faktor intelegensi dan faktor penilaian individu tentang dirinya.
b. Faktor Lingkungan
Maksud dari faktor lingkungan disini adalah segala sesuatu yang
berada diluar diri individu, yang turut mempengaruhi motivasi berprestasinya.
Faktor lingkungan ini dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Lingkungan Keluarga
Relasi yang kurang harmonis dalam keluarga dapat menimbulkan
gangguan-gangguan emosional pada anggota keluarga, termasuk anak sebagai
anggota sebuah keluarga.
2) Lingkungan Sosial
Merupakan lingkungan sekitar tempat individu hidup dan bergaul
sehari-hari. Lingkungan sekitar yang banyak memberikan rangsangan akan membantu
meningkatkan rasa ingin tahu individu
3) Lingkungan Akademik
Lingkungan akademik menyangkut sejauh mana sebuah institusi
pendidikan dapat memenuhi kebutuhan individu sebagai siswa berprestasi di
sekolahnya,
Pastikan Motivasi Berprestasi Anda Tinggi
Tanda-tanda
orang yang memiliki dorongan kesuksesan tinggi :
a.
Lebih suka dan puas terhadap prestasi hasil usaha sendiri
b.
Sukses itu bukan karena nasib mujur, tetapi hasil
perjuangan
c.
Kegagalan bukan berarti sial, tetapi karena volume
usahanya masih kurang
d.
Mereka kreatif, lebih gigih, energik, lebih suka
bertindak daripada berdiam diri, produktif,
dan penuh inisiatif
e.
Suka tantangan dan memilih tugas yang resikonya
realistik sesuai kemampuan nyata yang dimiliki.
f.
Selalu mengevaluasi dan mencari umpan balik untuk lebih
giat lagi
Menumbuhkan Motivasi Berprestasi
Motivasi
berprestasi tidak dibawa sejak lahir, tetapi suatu proses yang dipelajari,
dilatih, ditingkatkan, dan dikembangkan. Berikut
ini kiat-kiatnya :
a.
Tetapkan tujuan (goal setting), yakin dan optimislah bahwa kita dapat
berubah, bahkan kita memang harus berubah untuk mencapai titik maksimum
b.
Susunlah target yang masuk akal. Saya harus
meraih peningkatan dalam setiap kurun waktu, 2 atau 3 poin seminggu
c.
Belajar menggunakan bahasa prestasi. Gunakanlah
kata-kata optimistis misalnya “masih ada peluang lagi”. Jadikan konsep ini
sebagai budaya berfikir, berbicara, berdialog, dan bertindak
d.
Belajar sendiri cermat menganalisis diri. Masih adakah
cara berfikir, perilaku, dan kebiasaan saya yang kurang menguntungkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar